Festival Otak Otak di Kepri Mall Dongkrak Pariwisata Kuliner

oleh -634 views

Patrolmedia, Batam – Sebagai asosiasi usaha yang berhubungan dengan Pariwisata, PHRI BPD Kepri merealisasi cita-cita mengembangkan budaya melalui penganan otak-otak agar menjadi salah satu aset yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri.

Untuk itu, PHRI Kepri menggelar Festival Otak Otak pertama di Batam dengan menampilkan kreasi dan cita rasa terbaik dari masing-masing peserta lomba. Festival Otak Otak yang merupakan khas melayu asal Kepri itu diselenggarakan selama 2 hari berturut-turut, mulai dari hari Jum’at tanggal 25 Agustus sampai Sabtu 26 Agustus 2017, tepatnya di Atrium lantai dasar Kepri Mall.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepri, Asisten Deputi bidang promosi Kementerian Pariwisata RI, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri, BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya, Asosiasi Pariwisata Bahari Kepri (Aspabri), Ketua ASPI Kepri dan Batam, Asosiasi Internasional Traveling Agency (Asita), Himpunan Pramu Wisata Indonesia (HPI), dan diikuti oleh 30 pelaku usaha mulai dari kuliner, hotel, kerajinan tangan dan lainnya.

Ketua Badan Perwakilan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri Tupa Simanjuntak menyebutkan, komponen dari pariwisata itu ada 3, pertama, accessibility, appenity, dan attraction.

“Nah otak otak ini masuk dalam konten tersebut,” kata Ketua DPD PHRI Kepri baru dilantik, di Kepri Mall, Jum’at (25/8/2017).

Jadi, sambungnya, Batam ini perlu memperbanyak produk pariwisata, tak hanya wisata shopping dan hiburan, tapi kuliner juga penting dijadikan oleh-oleh, sehingga orang mengenal Batam itu juga oleh-oleh khas kulinernya.

“Untuk itulah iven ini dibuat sebagai promosi pariwisata lewat kuliner, sehingga cepat dikenal dan melekat. Kedepannya festival otak otak ini akan kita jadikan agenda tahunan dan memperluas hingga ke daerah diluar Batam di Kepri. Lalu, dalam waktu dekat kita akan meramu, bagaimana otak otak ini bisa bertahan 3 sampai 5 hari, kalo itu bisa diwujudkan, maka kita akan jadikan otak otak sebagai ikon oleh oleh,” terang Tupa.

Ia katakan, ibu ibu rumah tangga akan dilibatkan untuk dilatih cara membuat dan menjualnya. PHRI akan bekerjasama dengan Asita untuk menggiring tamu dari luar Kepri untuk belanja otak otak.

“Ibu ibu kita libatkan sampe dengan cara menjualnya,” sebut Tupa.

Dikatakan lagi, semua rangkaian kegiatan dari Festival Otak Otak bertujuan untuk menciptakan citra otak otak agar cepat dikenal dan melekat oleh wisatawan domestik maupun mancanegara melalui pariwisata kuliner di Kepri.

“Saya yakin, kedepan program kerja bersama seperti ini akan lebih dikenal lagi gaungnya hingga keluar negeri,” harapnya.

Untuk itu, Tupa melalui PHRI akan gencar berkoordinasi antar seluruh asosiasi pariwisata, Pemerintah Daerah Kepri, Kota, dan insan pariwisata lainnya.

“Seperti yang disampaikan pak Buralimar tadi, karena pariwisata tak bisa dikerjakan sendiri, harus keroyokan,” pungkas Tupa.

Saat sambutan, Kadis Pariwisata Kepri Buralimar mengungkapkan atas apresiasi kepada Aspabri dan PHRI karena sudah berani mewujudkan kegiatan Kepri Tourism Expo 2017 dan Festival Otak Otak ini.

“Mari kita berbuat untuk kemajuan pariwisata kedepan di Kepri,” kata Buralimar dalam sambutannya, Jum’at (25/8/2017).

Menurutnya, Kemenpar sangat mendukung kegiatan yang memajukan kearifan lokal di setiap daerah. Kemenpar juga akan membuat dan mendukung kegiatan seperti Festival Otak Otak sebagai pariwisata kuliner dan pameran Kepri Tourism Expo ini, yang mana bertujuan untuk mendongkrak perekonomian didaerah melalui sektor kepariwisataan khususnya di Kepri.

“Semoga pencapaian ini tercapai, kita harus dukung untuk menciptakan Batam jadi kota wisata,” kata Buralimar.

Ia berpesan agar masing-masing asosiasi terus menyurati dinas pariwisata untuk menyampaikan agenda kegiatan untuk mendongkrak pariwisata di Kepri, sehingga nantinya juga mendapat dukungan dari Disparbud.

“Tahun ini saja ada sekitar 80 kalender iven. Tapi saya akui untuk iven Festival Otak Otak ini, saya salut sama pak Tupa yang baru dilantik, karna sudah berani menggelar kegiatan festival otak-otak,” ungkap Buralimar.

Ia ungkapkan, meskipun saat ini ekonomi Batam menurun drastis, namun dengan rutin melakukan iven iven menampilkan khas daerah, tentu ekonomi akan membaik melalui sektor pariwisata.

“Kita tau perekonomian Batam menurun saat ini, namun melalui wisata ini kita dongkrak,” kata Buralimar penuh yakin.

Untuk itu, Buralimar menghimbau dan meminta agar bantuan dari kawan-kawan yang tergabung dari asosiasi pariwisata dapat bersama-sama mewujudkan Kepri dikenal oleh luar sebagai kota Wisata.

“Tanpa bantuan kawan-kawan aosisiasi dan insan pariwisata, saya tak bisa kerja sendiri, dan juga saya minta agar rekan media massa untuk membantu mendukung pariwisata di Kepri melalui pemberitaan,” katanya.

“Selamat untuk Festival Otak Otak dan Kepri Tourism Expo 2017, dengan ini resmi kami buka,” tutupnya.

Sekedar diketahui, pada lomba di Festival Otak Otak ini, terdapat sebanyak 34 peserta terdiri dari 18 hotel, 8 restoran, dan 8 peserta umum.

Dalam Festival ini dilombakan dengan 3 bagian, pertama dengan mencari hasil kreasi Otak Otak terfavorit. Dari 34 konter, setiap pengunjung yang membeli akan diberi kuisioner untuk menilai, kemudian dikumpulkan untuk mengetahui hasil survei paling banyak mendapat nilai plus.

Selanjutnya lomba menghias otak otak, dimana para peserta dipersilahkan untuk menghias otak otak sesuai kreasi masing-masing. Untuk segmen menghias ini langsung akan di nilai oleh juri, bukan dari pengunjung.

Kemudian untuk pengunjung juga dapat mengikuti lomba memfoto otak otak khusus dari hape. Untuk lomba ini, hadiah juara utama senilai Rp1 juta sedangkan juara kedua Rp750 ribu dan juara ketiga sebesar Rp500 ribu. Lomba itu terbuka untuk umum, dengan syarat harus menggunakan smartphone bukan kamera digital.

Pada puncaknya Sabtu (26/8/2017) akan dilanjutkan dengan lomba membersihkan ikan khusus untuk pengunjung wanita.

Selain itu, juga ada atraksi budaya yang di dukung dari Asosiasi Karnaval Republik Indonesia. (Erwin)