Patrolmedia.co.id, Batam – Satuan Pengamanan (Satpam) bernama Juliadi yang sempat terlantar dan mengalami kondisi kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam, akhirnya mendapat pertolongan.
Juliadi masuk rumah sakit sejak Rabu 20 September 2017 sekitar pukul 23.00 wib. Pria paruh baya itu mengidap penyakit Asam lambung yang berkepanjangan.
Saat masuk RS, keluarga pasien bingung lantaran tidak memiliki Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan dari perusahaan ditempatnya bekerja yakni di PT. Agromas Batam Pratama (ABP).
Keterbatasan finansial Juliadi terbukti saat kesulitan dalam pembayaran biaya berobat di rumah sakit, sehingga keluarga kebingungan saat pendaftaran.
Fitriwani selaku istri pasien mengaku terpaksa harus menjamin Juliadi suaminya masuk sebagai pasien umum agar segera ditangani walaupun biaya bingung dapat dari mana.
Mendapat Informasi tersebut yang juga beredar di Grup Publik Wajah Batam, tim Respon Cepat Wajah Batam (RCWB) segera mendatagi keluarga Pasien di RSUD. RCWB menjenguk dan terlihat pasien sedang dalam kondisi kritis di Lantai 3 kamar no.15. Fitriwani mengaku bahwa mereka tidak punya uang.
“Kami ini cuma orang kecil pak, tak tau lagi harus dapat uang dari mana dan ngadu ke siapa,” ungkap Fitri, Rabu (28/9/2017).
Fitri meminta agar suaminya mendapat pertolongan biaya berobat rumah sakit, karena tak memiliki kartu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami minta tolong pak suami saya sakit, masuk Rumah Sakit, tak punya Kartu BPJS, sementara kami tidak ada uang untuk biaya ini,” katanya.
“Suami saya masuk pasien umum dan saya bingung mau dapat uang darimana untuk menebus biaya rumah sakit” keluhnya kepada Tim RCWB.
RCWB cepat tanggap untuk mencarikan solusi, termasuk memposting di Grup Media Sosial Wajah Batam dengan menggalang dana untuk donasi membantu biaya Juliadi di RS.
RCWB juga segera mengurus jaminan sosial kesehatan Juliadi di Kantor BPJS Kesehatan Batam. Meskipun sudah mendapat kartu BPJS perorangan atau pribadi, namun sayangnya kartu tersebut tidak bisa diprrgunakan langsung, karena harus menunggu tanggal 27 September 2017 terhitung aktif.
Postingan penggalangan dana di media sosial pun mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya datang dari Badan Pengurus Daerah ASPRI Asosiasi Satuan Pengamanan Republik Indonesia (ASPRI) Kepri dan Kota Batam. Sontak ASPRI merespon dengan cepat ingin memberikan donasi yang dikutip sedikit dari isi dompet Pengurus dan anggota ASPRI.
“Ya, hal seperti ini seharusnya memang kita tanggapi dengan cepat, karna berkaitan dengan kesehatan seseorang, apalagi pak Juliadi ini sudah kritis kondisinya,” ujar Ketua BPD ASPRI Kepri, Sofumboro Laia, SH, Kamis (28/9/2017).
Sofu berharap, perusahaan turut memperhatikan karyawannya dalam memberikan perlindungan jaminan sosial kesehatan dan ketenagakerjaan, sehingga jika mendapat musibah dan sakit berkepanjangan dapat membantu yang bersangkutan.
“Kita juga menyayangkan perusahaan kenapa tidak mendaftarkan karyawannya ini ke BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Karena, begitu besar manfaat yang dirasakan oleh karyawan jika terjadi hal seperti ini,” jelasnya.
“Apalagi Juliadi bekerja 12 jam setiap hari tanpa hari mngenal hari libur,” timpalnya.
Sementara, Anggota Komisi I DPRD Batam Hamidi mengucapkan sangat berterimakasih kepada teman-teman Aspri yang sudah memberitahukan hal tersebut.
“Terkait perlindungan kerja karyawan, saya akan membantu komunikasi dengan pihak perusahaan agar mau bertanggungjawab,” jelas Harmidi.
Diketahui, Rabu (27/9/2017), Anggota Komisi I DPRD Batam Harmidi, BPD Aspri dan BPC Aspri menjenguk Juliadi di RSUD untuk memberikan donasi sekaligus menampung kendala yang dialami pasien. (Erwin)