Patrolmedia.co.id, Batam – Jajaran Polda Kepri menggelar Apel Kasatwil tahun 2017 dilaksanakan di Graha Lancang Kuning Polda Kepri, Selasa (18/10/2017) pukul 09.00 Wib.
Kapolda Kepri Irjen Pol Drs Sam Budigusdian menyampaikan, Apel Kasatwil Jajaran Polda Kepri Tahun 2017 merupakan momentum yang sangat istimewa dalam rangka menjamin situasi keamanan yang kondusif selama penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018, namun juga sebagai sarana sosialisasi arah kebijakan Polri Tahun 2018 di bidang pembinaan dan operasional, sehingga dapat sebagai dasar bagi para kastawil/kasatker dalam menentukan kebijakan di satker masing-masing.
Selain itu, Apel Kasatwil Jajaran Polda Kepri juga merupakan suatu forum untuk membahas perkembangan lingkungan strategis, Memahami hasil evaluasi kinerja Polri tahun 2017 untuk perbaikan di tahun 2018, mengetahui perkembangan kalender Kamtibmas 2018, dan mengetahui agenda Nasional maupun Internasional 2018 serta mengetahui prediksi ancaman yang akan dihadapi pada tahun 2018.
“Apel Kasatwil ini akan disampaikan juga hasil Apel Kasatwil Polri 2017 sesuai dengan tema “Polri Yang Promoter Siap Mengamankan Pilkada Serentak 2018”. Untuk menyamakan pola pikir, pola sikap dan pola tindak bersama para pemangku kepentingan di wilayah guna mengantisipasi perkembangan situasi kamtibmas dalam rangka pengamanan pilkada serentak tahun 2018,” tutur Sam Budigusdian, saat membuka Apel Kasatwil tahun 2017, Selasa (18/10/2017).
Lebih lanjut, Kapolda menyebutkam, keberhasilan penyelenggaraan Pilkada juga ditentukan oleh efektivitas cara bertindak/metode pengamanan dimana strategi pengamanan pilkada harus mengutamakan pencegahan pelanggaran, meskipun tingkat kecepatan penyelesaian tindak pidana / pelanggaran tetap menjadi salah satu indikator keberhasilan.
Hal berkaitan juga sesuai dengan arahan Presiden RI pada saat Apel Kasatwil Polri Tahun 2017 Di Akpol Semarang yaini, agar antisipasi sedini mungkin dan perhitungkan secara cermat terkait dampak perubahan global dalam bidang teknologi yang tidak mungkin di tolak. Inilah pekerjaan besar Polri dalam rangka mengantisipasi perubahan itu jika tidak diantisipsi akan mempengaruhi stabilitas keamanan yang mempengaruhi ekonomi, investasi dan perkembangan dunia usaha.
Berkenaan dengan penanganan konflik sosial, harus berhati-hati dalam penanganannya. Konflik sosial sekecil mungkin harus segera diselesaikan, jangan sampai membesar dan jangan dianggap remeh. Fakta empiris menunjukan bahwa di afganistan dua suku bertikai dan bersengketa sudah hampir lebih dari 25 tahun tidak selesai hingga sekarang,
“sehingga bisa dijadikan contoh bagi kita.
Menjelang 2018, pengamanan harus betul-betul disiapkan secara detail, pemetaan friksi harus dilakukan secara tepat agar dapat dilakukan tindakan preventifnya,” jelasnya.
Kapolda menyebutkan, Intelijen harus punya data yang komplit terkait hal ini. Pencegahan lebih baik dengan menyiapkan alternatif-alternatif solusi, memiliki plan a, b, c. Seharusnya dibiasakan dengan berbagai alternatif rencana, jangan sudah terjadi baru tergopoh-gopoh menanggulanginya perencanaan-perencanaan harus disiapkan.
Selanjutnya, berkaitan dengan pelayanan publik, agar dilakukan dengan proses digitalisasi sehingga pelayanan terhadap masyarakat semakin cepat.
Kemajuan teknologi akan menimbulkan kemajuan kejahatan jika tidak diantisipasi akan mengakibatkan ancaman stabilitas nasional, stabilitas politik dan stabilitas keamanan yang sangat diperlukan oleh negara.
Polri harus netral disetiap kontestasi politik ditingkat manapun, baik tingkat provinsi, kabupaten atau kota. Presiden ri meyakini, bahwa kesuksesan pemilihan gubernur (pemilgub), pemilihan bupati dan walikota, kuncinya hanya satu, yaitu masyarakat melihat tni dan polri solid.
“Karna itu diperlukan loyalitas dan kesetiaaan kepada negara, rakyat dan pimpinan,” imbuhnya.
Adapun yang perlu di antisipasi bersama yakni:
Antisipasi bencana alam.(Agar menyiapkan sarana dan prasarana yang ada).
Radikalisme.(Intelijen agar benar-benar melakukan pemetaan, pendekatan secara masif dan berkelanjutan dengan pok mahasiswa/perguruan tinggi dan pok masyarakat).
Tetap jaga hubungan dan soliditas dengan TNI (Terkait dengan anggaran agar masing-masing Satker dan Satwil memaksimalkan penyerapan anggarannya dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun).
Trend tantangan dan ancaman Dunia saat ini, yakni masalah pangan, energi, ekologi, masalah struktur keuangan global, pengalaman masa lalu. Negara kaya esdm dan ekologi bagus seperti indonesia akan menjadi incaran banyak pihak, sehingga pihak-pihak tersebut akan melakukan berbagai daya upaya untuk mewujudkan keinginannya, termasuk melakukan serangan cyber war, salah satu contohnya adalah serangan cyber politik selama tiga tahun pemerintahan presiden jokowi berupa serangan berita-berita palsu seperti RI 1 dan keluarganya keturunan PKI, ditambah isu-isu yang memojokan pemerintahan. Serangan cyber deception berita palsu tentang sejata api Polri yang bertujuan mengadu domba TNI dengan Polri. Serangan cyber propanganda yang membentuk persepsi dan opini masyarakat.
Kegiatan itu dihadiri, Gubernur Provinsi Kepri, Ketua Bawaslu Provinsi Kepri, Ketua Panwaslu Kota TanjungPinang, Ketua KPUD Kota Tanjungpinang, Wakapolda Kepri, Irwasda Polda Kepri, Para Pejabat Utama Polda Kepri, Para Kapolres/TA Polda Kepri, serta para para peserta apel Kasatwil. (Chandra/R)