Patrolmedia.co.id, Jakarta – Pejaten Timur, Jakarta Selatan, terendam banjir. Air meluap diperkirakan setinggi leher orang dewasa atau sekitar 1,5 meter.
Komandan Pleton Pemadam Kebakaran Kecamatan Pasar Minggu Ruwanto mengatakan, selain Pejaten, beberapa wilayah di DKI juga mengalami banjir.
“Ketinggian air di sana sekitar 12-140 sentimeter. Air sudah seleher orang dewasa,” kata Ruwanto, dikutip Tempo.co, Senin (5/2/2018) pukul 15.30.
Paling tidak, 76 keluarga atau sekitar 258 penduduk dikawasan Jalan Masjid Al-Makmur, Gang Buntu, Pejaten Timur, terkena banjir. Sementara, warga yang diungsi sekitar 10 keluarga atau 43 jiwa.
Banjir disebabkan karena hujan yang mengguyur daerah Bogor sejak Minggu (4/2/2018) malam, sehingga air di sungai Ciliwung di Bendung Katulampa meluap tinggi.
Hujan di Bogor terutama wilayah puncak tak berhenti sampai Senin pagi. Katulampa ditetapkan dengan status siaga 1.
Kepala Jaga Bendung Katulampa Bogor Andi Sudirman mengatakan, air meningkat naik di Bendung Katulampa terjadi sekitar pukul 08.40 Wib. di ketinggian 220 cm.
“Status siaga 1 di Bendung Katulampa dengan ketinggian 220 sentimeter pukul 08.40, dari sebelumnya status siaga 3,” sebutnya.
Menurutnya, air merangkak naik terjadi sejak pukul 04.00 wib dengan ketinggian 90 cm, ditetapkan siaga 3. Kemudian ketinggian air meningkat menjadi 220 cm, hingga ditetapkan siaga 1.
“Karena kondisi kawasan Puncak dan wilayah Bogor hujan deras. Guyuran hujan dengan intensitas deras merata di sebagian besar wilayah Bogor,” kata Andi.
Pada pukul 09.10, ketinggian air di
Bendung Katulampa masih berstatus siaga 1, pukul 09.10 Wib. Ketinggian air dengan jumlah debet air yang mengalir ke wilayah Jakarta mencapai 514 ribu meter kubik per detik.
“Jumlah air yang besar itu dari sungai Ciliwung akan tiba di wilayah Jakarta sekitar delapan hingga sepuluh jam ke depan,” paparnya.
Andi mengimbau warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran
Warga Sungai Ciliwung yang bermukim di daerah teraliri air, diperingatkan lebih waspada, karena banjir masih akan terjadi akibat luapan air sungai.
“Mengingat adanya peningkatan volume dan debet air yang mengalir di Sungai Ciliwung dari Bogor ke Jakarta dan kemungkinan debit air akan terus bertambah,” katanya.
Editor: Chandra