Patrolmedia.co.id, AS – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Luar Negeri (Menlu) Rex Tillerson, jelang menggelar pertemuan dengan Korea Utara (Korut).
Diterjemahkan Tribunnews.com, kabar mengejutkan itu dibenarkan Gedung Putih, kalau alasan Trump memecat Tillerson dalam rangka penyegaran kabinet.
“Presiden ingin memastikan mempunyai tim baru ketika mereka bertemu dengan Korea Utara,” kata Gedung Putih dikutip dari AFP Selasa (13/3/2018).
Dilansir The Washington Post, Presiden Donald Trump ingin merombak susunan kabinetnya.
Trump juga berkata, kalau Tillerson sudah tak lagi menjabat Menlu, Jum’at (9/3/2018).
Mendapat kabar tersebut, Tillerson pun mempersingkat kunjungannya ke Afrika, seperti diberitakan The Post.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Trump kerap tak sependapat dengan mantan CEO Exxon Mobil periode 2006-2016 itu, terlebih soal kebijakan AS terhadap Korut.
Padahal, Tillerson berupaya melakukan pendekatan kepada Korut dengan cara persuasif.
Hal itu pernah dinyatakan Tillerson dalam forum Dewan Atlantik Desember 2017 lalu, bahwa AS mau bernegosiasi dengan Korut, tanpa prasyarat apa pun.
“Sangat tidak realistis mengatakan kami hanya akan berdiskusi jika mereka (Korut) datang dan siap menyerahkan senjatanya. Mereka sudah berinvestasi sangat banyak di sana,” ucap Tillerson kala itu.
Kendati begitu, pendapat Tillerson ditentang Trump.
Justru Presiden AS itu menegaskan, kalau negara akan duduk bersama dengan Korut apabila mau melakukan denuklirisasi.
Pendapat berbeda juga pernah disampaikan Trump melalui cuitan di akun Twitternya pada 1 Oktober 2017, kalau Tillerson dinilai buang-buang waktu atas negosiasi dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un.
“Simpan energi Anda Rex. Kita akan melakukan apa yang harus kita lakukan!” tulis Trump di Twitternya.
Sedangkan, Tillerson sendiri pernah menyebut Trump ‘si bodoh’, seperti dilansir NBC News melalui CNBC pada Juli 2017.
Dalam pernyataaan resmi Menlu AS yang baru, Mike Pompeo mengucapan terima kasih atas kepercayaan daru Trump karena telah memilih dirinya.
“Kepemimpinan beliau membuat AS aman. Saya tidak sabar untuk memulai tugas saya mewakili Presiden Trump dan seluruh rakyat Amerika,” ucap Pompeo.
Sementara, Gina Haspel disebut-sebut akan menggantikan posisi Pompeo, sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat ( CIA), sebelumnya menkabat Wakil Direktur.
Editor: Chandra Adi Putra