
Patrolmedia.co.id, Batam – PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selaku Self-Regulatory Organization (SRO), kembali menggelar program Capital Market Professional Development Program (CMPDP) tahun 2018. Program ini bertujuan untuk menggenjot sekaligus mencari Sumber Daya Manusia (SDM) profesional pasar modal di Indonesia yang kompeten.
“CMPDP punya tujuan jangka menengah dan panjang yakni mempersiapkan talenta pasar modal yang bakal menjawab tantangan di masa depan, dan membantu menggerakkan industri pasar modal Indonesia,” kata Direktur Utama The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) Mety Yusantiati dalam rilis yang diterima patrolmedia.co.id, Sabtu, 21 April 2018.
Mety mengatakan, pasar modal salah satu elemen penting bagi pembangunan, untuk itu, Indonesia memiliki potensi besar di industri pasar modal, dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia menjadi indeks paling potensial di dunia untuk 10 tahun terakhir, yaitu sebesar 125.40%.
Namun demikian, potensi ini masih terkendala karena minimnya jumlah SDM di pasar modal, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap industri pasar modal belum dapat difasilitasi secara optimal.
“Oleh karna itu, melalui program CMPDP ini, kesempatan terbuka, peluang untuk berkarir di pasar modal,” kata Mety.
Lanjutnya, SRO yang dimotori BEI memiliki target untuk menjadikan pasar modal Indonesia menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN pada tahun 2020. Karena itu, selain sosialisasi dan edukasi melalui serangkaian program kepada masyarakat, pasar modal Indonesia dituntut memiliki tenaga profesional yang kompeten dan mampu menjawab tantangan di masa depan.
“Untuk meningkatkan dan menyiapkan SDM yang memadai dan berkualitas memang menjadi program prioritas di seluruh organisasi pelaku pasar modal Indonesia, khususnya SRO yang berfungsi sebagai regulator,” tutur Mety.
Dikatakan pula, pada 2016 lalu, jumlah kandidat CMPDP yang ditempatkan di SRO 26 orang dan di tahun 2017 sebanyak 31 orang. Proses seleksi ini dilakukan terpusat oleh The Indonesia Capital Market Institute (TICMI).
“Tahun 2018 ini, jumlah pelamar CMPDP sebanyak 3.962 orang. Setelah melalui proses seleksi administrasi, sebanyak 3.575 kandidat akan mengikuti seleksi tertulis CMPDP,” katanya.
Seleksi akan digelar serentak di 29 kota besar di Indonesia yakni, Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Banda Aceh, Medan, Padang, dan Pangkalpinang. Selanjutnya di Batam, Riau, Bengkulu, Lampung, Palembang, Jambi, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Makassar, Ambon, Kendari, Manokwari, Jayapura, Mataram, dan Manado.
Calon peserta akan mengikuti proses test tertulis tanggal 21 April 2018. Bagi peserta lulus mengikuti serangkaian tes seperti, Psikotest, FGD, dan Interview, sampai terpilihnya peserta terbaik dan mengikuti 6 bulan program pengembangan serta 6 bulan on the job training. “Nantinya setiap lulusan CMPDP akan ditempatkan bekerja di SRO,” kata Mety lagi.
Dengan demikian, SRO akan memiliki tenaga profesional yang handal dan memadai guna mendukung operasional bisnis dan mengembangkan industri pasar modal Indonesia.
“Sehingga dapat menjadi yang terbesar di ASEAN dan bersaing secara global. Demikian untuk diketahui publik,” tutupnya.
Sekilas tentang TICMI, merupakan anak perusahaan dari BEI, KPEI, dan KSEI, berperan sebagai pusat referensi, edukasi, dan sertifikasi Pasar Modal Indonesia.
TICMI menyediakan berbagai macam data dan informasi pasar modal Indonesia sejak tahun 1977, dapat diakses secara mudah untuk kebutuhan profesional maupun akademis.
Selain itu, TICMI juga sebagai Lembaga Pendidikan Khusus Pasar Modal (LPKPM) yang diakui OJK untuk melaksanakan pendidikan dan sertifikasi di bidang pasar modal.
Wujud dukungan TICMI dalam program inklusi dan literasi pasar modal ialah menyelenggarakan seminar atau workshop mengenai pasar modal atau keuangan, terbuka untuk umum.
Visi TICMI menjadi penyelenggara pendidikan dan sertifikasi profesi pasar modal terkemuka yang diakui baik secara nasional maupun internasional, serta menjadi data provider pasar modal terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Editor: Erwin Syahril