Patrolmedia.co.id, Solok – Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) di Gurun Bagan Kelurahan VI Suku Kota Solok yang didirikan pada 2016, belum rampung hingga sekarang. Proyek terbangkalai yang menghabiskan biaya mencapai Rp20 Miliar ini, justru tak terawat.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Kota Solok Ilzan Sumarta mengatakan, tahun 2017, Komisi II bersama Pemerintah Kota (Pemko) Solok sudah sepakat, agar kelanjutan pembangunan IPA segera dirampungkan.
“Karena kenapa, mengingat kota Solok masih minim akan kebutuhan air bersih,” kata Ilzan, kepada Patrolmedia.co.id, Senin (30/4/2018).
Menurut Ilzan, IPA di Gurun Bagan merupakan tanggungjawab Pemko yang dilaksanakan melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) sebagai pelaksana teknis.
“Namun apabila pelaksanaan IPA sudah selesai, baru Pemko menyerahkan ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),” paparnya.
Simak juga: Heboh, Kabid Pasar Solok Sebut Kios Milik Negara Dijual Ratusan Juta, Apa Benar?
Direktur PDAM Kota Solok, Ridwan mengatakan, sejauh ini Pemko sudah berupaya untuk menyerahkan IPA di Gurun Bagan kepada PDAM, namun pihaknya belum bisa menerima karena, pembangunannya belum rampung.
“Seperti proses pengaliran air ke IPA, sementara permukaan air sungai Batang Lembang masih rendah dan harus dibuatkan bendungan, agar permukaan air lebih tinggi,” kata Ridwan, diruang kerjanya.
Ia katakan, seandainya pun secara fisik IPA sudah selesai dibangun secara optimal, tapi PDAM belum bisa mengoperasikan, karena lagi-lagi terkendala anggaran operasional yang cukup besar.
“Jadi kami sangat berharap sekali agar Pemko bersama DPRD bisa memberikan subsidi,” kata Ridwan.
Kepala Dinas Perkim Solok, Jaralis menyebutkan, pembangunan IPA di Gurun Bagan sudah dilaksanakan pada tahun 2016 lalu. Saat itu anggarannya bersumber dari APBD sekitar Rp1,7 milliar dan dari APBN menyerap sekitar Rp20 milliar.
Adapun item-item pembangunan IPA yang bersumber dari APBN seperti pompa air, pipa dan lainnya. Itu semua sedang dalam proses penyerahan dari pusat ke daerah. Sedangkan anggaran dari APBD, item pembangunan berupa penangkap air dan bak pengumpul air.
“Secara fisik pembangunan keseluruhannya sudah selesai,” kata dia.
Jaralis beralasan, dikarenakan permukaan air lebih rendah, maka pihaknya telah merencanakan pembangunan bendungan, supaya air sungai Batang Lembang bisa disedot ke jaringan IPA.
“Oleh sebab itu, kami telah mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan anggaran maupun fisik dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi dan dari Balai Wilayah Sungai,” katanya.
Salah seorang warga Gurun Bagan berinisial D menyebutkan, dilihat dari kondisi saat ini, seperti pagar dilokasi tersebut sudah rusak.
Katanya, kalau dibiarkan terlalu lama, tempat pengolahan air itu akan berkarat, sebab ketika air sungai sedang pasang, genangannya naik ke lokasi IPA.
“Padahal pembangunan IPA ini menyerap anggaran puluhan milliar rupiah,” kata D mengherankan.
Sebagai masyarakat biasa, D berharap Pemko dan PDAM secepatnya menyelesaikan pembangunan IPA ini, agar warga segera mendapatkan kebutuhan layak air bersih.
“Kalau untuk air bersih saat sekarang, lebih sering air mati daripada hidup,” katanya.
Penulis: Niko Irawan
Editor: Erwin Syahril