Info Terkini
KPU umumkan hasil rekapitulasi Pilkada 2024 pada 15 Desember 2024 ----- Quick Qount Poltracking: Ansar-Nyanyang Tempati Posisi 55,06%, Rudi-Rafiq 44,94% ----- Gaji Guru akan naik Januari 2025

Selasa Depan, Kemenag Gelar Sidang Penetapan Awal Ramadhan 1439 H

banner 120x600
Pemantauan hilal dengan metode rukyah ditambah data hisab. (Foto: Ilustrasi)

Patrolmedia.co.id, Jakarta – Pekan depan, tepatnya Selasa, 15 Mei 2018, Kementerian Agama bakal menggelar sidang penetapan awal bulan Ramadhan 1439 H atau itsbat, di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag RI Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat.

“Melalui sidang itsbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan umat Muslim Indonesia akan mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan,” kata
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag RI, Juraidi, dilansir kompas.com yang dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Senin (7/5/2018).

Sidang tersebut direncanakan dimulai dari pukul 16.00 Wib dengan penjelasan dari tim hisab dan rukyat Kemenag tentang posisi hilal sebelum awal bulan Ramadhan.

Proses sidang itsbat berlangsung selepas salat maghrib, sampai adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pengamatan.

“Kemenag akan menurunkan sejumlah pemantau hilal di seluruh provinsi di Indonesia,” kata Juraidi.

Pada sidang nanti, hasil rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal awal, selanjutnya akan dimusyarawahkan dalam sidang istbat. Selanjutnya, pengambilan keputusan terhadap penentuan awal Ramadhan.

“Sidang dilakukan tertutup, sebagaimana itsbat awal Ramadhan dan awal Syawal tahun lalu. Hasilnya disampaikan secara terbuka dalam konferensi pers setelah sidang,” katanya.

Sidang itsbat ini nantinya akan dihadiri oleh Duta Besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kemudian, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, serta pakar falak dari ormas-ormas Islam dan lainnya.

“Ini sebagai wujud kebersamaan pemerintah dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama,” katanya Juraidi.

 

Editor: Chandra Adi Putra

banner 325x300