Patrolmedia.co.id, Batam – TNI Angkatan Laut meluncurkan 3 kapal perang di Batam. Ketiga kapal perang tersebut yakni 2 unit Kal Latih 45 M dari Galangan PT Karimun Anugrah Sejati dan 1 kapal Bantu Cair Minyak (BCM) dari Galangan PT Batamec. Kapal-kapal tersebut telah dipersiapkan menjalankan fungsinya menjaga kedaulatan NKRI.
Dalam peresmian, Ketua Umum (Ketum) Jalasenastri Manik Siwi Sukma Adji selaku Ibu Kandung Kapal memberikan nama-nama kapal (Shipnaming). Diantaranya untuk 2 unit Kal Latih 45 M dinamai KAL Kadet-6 dan KAL Kadet-7. Sedangkan kapal BCM diberi nama Kapal KRI Bontang.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan peluncuran kapal sebagai proses pemindahan posisi kapal dari dock ke atas air.
Hal tersebut untuk pertama kalinya dilakukan guna mengetahui stabilitas kapal dan kekedapan badan kapal terhadap kemungkinan adanya platform kapal yang tidak berfungsi dengan baik.
“Ketiga kapal ini telah siap untuk diberikan tugas dan tanggung jawab dalam menjaga Kedaulatan NKRI,” kata Sukma Adji saat meresmikan ketiga kapal perang di Galangan PT Karimun Anugrah Sejati dan Galangan PT Batamec di Batam, Rabu (26/9/2018).
Kasal menjelaskan pembangunan kapal perang ini meliputi first steel cutting, keel laying, shipnaming, launching, delivery and receiving, commissioning dan pengukuhan.
Shipnaming Kal Kadet-6 dan Kal Kadet-7, nantinya akan melaksanakan tugasnya dalam fungsi penyelenggaraan serta pengembangan teknologi industri strategis dibidang pertahanan negara di laut.
“Nantinya, Kal Kadet-6 dan Kal Kadet-7 bakal dijadikan sarana belajar dan berlatih bagi Taruna/Taruni Akademi AL untuk menjadi Perwira pengawal samudra yang profesional,” katanya.
Untuk kapal Kal Latih 45 M, kata Siwi, memiliki tinggi 4,25 meter, dengan kecepatan jelajah 16 Knot dan kecepatan maksimum 18 Knot di lengkapi mesin penggerak kapal 2 unit Cummins KTA 50 M2.
“Untuk Kapal BCM KRI Bontang memiliki tinggi 9 meter, Kecepatan Jelajah 16 Knot dan dilengkapi mesin penggerak kapal 2 unit STX MAN 12V 32/40,” kata Sukma Adji.
Shipnaming kapal BCM diberi nama Kapal KRI Bontang, diambil dari nama Kota di Provinsi Kalimantan Timur yang terkenal akan kekayaan alam migasnya.
Menurut Sukma Adji, Bontang merupakan kota dengan pendapatan devisa utamanya berasal dari ekspor migas yang mampu menopang perekonomian warganya. Sehingga, kapal Bontang dipersiapkan melaksanakan fungsinya sebagai pelopor sumber energi masa depan.
“Kapal Bontang diharapkan menjadi inspirasi bagi komandan beserta semua ABK dalam mendukung operasi di laut menjaga wilayah perairan Indonesia,”
“Dengan begitu bisa melaksanakan underway replenishment dan tidak perlu kembali ke pangkalan untuk pemenuhan kebutuhan logistik dan bahan bakarnya,” tambah Sukma Adji.
Peresmian ditandai dengan pemotongan tali pengikat kendi, pemecahan kendi ke badan kapal dan penekanan tombol sirine serta Kapal BCM Bontang turun menggunakan airbag ballons dengan diiringi mars TNI AL “Jalesveva Jayamahe”.
Editor: Chandra Adi Putra