Info Terkini
98 personel Brimob Polda Kepri pulang dari Timika, misi selesai ----- Penyelundupan kokain dan sabu dengan total berat 1.9 Ton digagalkan Lanal Karimun ----- Warga Mesir gagal selundupkan 10.647 Kuda Laut kering ----- Prabowo perintahkan bubarkan Ormas yang bikin gaduh dan resah

Petani Bawang jadi Korban ‘PHP’ Anggota DPD RI

banner 120x600
Petani di Kecamatan Lembah Gumanti, Hiliran Gumanti dan Danau Kembar, Kabupaten Solok menjerit, harga bawang merah anjlok di harga Rp6.500 per kilogram. (Foto: Patrolmedia/Niko Irawan)

Patrolmedia.co.id, Solok – Petani di Kecamatan Lembah Gumanti, Hiliran Gumanti dan Danau Kembar, Kabupaten Solok, kecewa karena merasa menjadi korban ‘Pemberi Harapan Palsu’ (PHP) dari Anggota DPD RI.

Ketua Fraksi Golkar Kabupaten Solok Kasmudi Z saat meninjau kebun cabai di kabupaten Solok.. (Foto: Kasmudi)

Ketua Fraksi Golkar Kabupaten Solok Kasmudi Z mengungkapkan, sekitar November 2017 lalu, salah seorang Anggota DPD RI Dapil Sumbar bersama Petinggi Bulog dan Kementerian Pertanian, berjanji kepada petani akan menjadikan kawasan bagian selatan Kabupaten Solok sebagai sentra bawang merah untuk Pulau Sumatera.

Namun, Kasmudi enggan menyebutkan nama Anggota DPD RI yang dinilai memberi harapan palsu terhadap petani.

“Politisi senayan (Anggota DPD RI) itu datang ke Solok membawa petinggi Kementerian Pertanian dan petinggi Bulog lalu berdiskusi dengan kami. Hasil diskusi, mereka berhasil menyejukkan petani dengan janjinya, tapi sampai saat ini kan tak pernah ada realisasi itu,” kenang Kasmudi kepada Patrolmedia.co.id Jum’at (19/10/2018).

Baca juga: Dinas Pertanian jadi Ujung Tombak Pemerintah Sejahterakan Petani

Kasmudi melanjutkan, bahkan saat itu Bulog menjanjikan akan membeli bawang merah hasil petani minimal Rp 15 ribu per kilogram.

Karena dijanjikan, kini para petani lokal dan luar Kabupaten Solok menginvestasikan dananya berbudi daya bawang merah.

Para Petani pun berlomba-lomba membuka lahan menggunakan alat berat. Hasilnya, luas lahan di Alahanpanjang 2 tahun lalu yang semula 2.000 Ha, kini berkembang pesat menjadi 7.000 Ha.

“Sekarang ketika hasil melimpah, harga bawang jatuh jadi Rp 6.500 perkilogram. Padahal biaya produksi per kilogram bawang merah rata-rata Rp 10.500. Mereka menjerit, karena harga akhir-akhir ini terus anjlok dipasaran,” katanya.

“Politisi senayan, petinggi Kementrian Pertanian RI dan Bulog tiarap. Janji Bulog akan membeli bawang petani Rp 15 ribu perkilogram, tinggal janji,” sambung Kasmudi.

Menurutnya, Bulog sendiri belum pernah membeli bawang merah petani Alahan Panjang, baru sebatas mengumbar janji yang sering dikatakan.

“Jangankan membali berton-ton, satu biji bawang saja belum ada yang dibeli Bulog,” cetusnya.

Ia mengakui, para petani terbiasa mengalami kerugian setiap tahun, tapi tak separah ini, karena mendapat angin segar dari Anggota DPD RI tersebut.

Menurutnya, saat ini yang bisa menolong petani bawang merah adalah petani itu sendiri.

Kasmudi mengusulkan para petani mulai mengasuransikan lahan dan tanaman mereka.

Namun asuransi bagi petani bawang merah belum tersedia di Kabupaten Solok.

“Kita minta Dinas Pertanian Kabupaten Solok memberikan solusi agar petani bisa ikut asuransi,” kata Kasmudi.

Penulis: Niko Irawan
Editor: Erwin Syahril

banner 325x300
sgm234 sgm188 login sgm188 asia680 slot bet 200 asia680 sgm234 login sgmwin sgm234 sgmwin sgmwin sgmwin ASIA680 sgmwin sgmwin sgmwin sgmwin sgmwin sgm188 sgm188 sgm188 sgmwin sgmwin sgmwin