“TPS diamankan untuk mengantisipasi Euforia Quick Count, alangkah baiknya menggelar tasyakuran saja,” katanya.
Kepada petugas yang melaksanakan pengamanan Pemilu, lanjut Andap, diminta mengantisipasi adanya sengketa hasil, penetapan kursi dan calon yang terpilih, peresmian anggota DPR RI, DPD, dan DPRD.
“Antisipasi ini terus dikawal hingga kesiapan pengamanan sumpah janji DPR RI pada bulan Oktober mendatang,” sebut Andap.
Disamping itu, kata Andap, penyelenggara pemilu terus mengimbau masyarakat untuk datang ke TPS yang telah disediakan di tempat tinggal masing-masing.
“Kita mengajak masyarakat untuk bersama-sama datang ke TPS, karena TNI-Polri menjamin keamanan pemilih sampai dengan pencoblosan ke TPS,” jelasnya.
Andap menambahkan, tingkat partisipasi masyarakat Kepri pada pelaksanaan Pemilu 17 April dinilai masih rendah yakni hanya 65%.
“Karena nantinya akan berdampak legitimasi pada pelaksanaannya, maka perlu adanya pemberian pendidikan politik kepada masyarakat,” katanya.
