Mau Investasi di Pasar Modal? Ini Pilihan Produk yang Tepat

oleh -924 views

Risiko berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi) adalah capital loss, jika harga jual obligasi lebih rendah dari harga saat membeli.

Risiko kedua adalah jika perusahaan mengalami gagal bayar karena kondisi kinerja keuangan yang merugi, misalnya, sehingga tidak bisa membayar kupon bunga dan tidak bisa membayar pokok obligasi saat jatuh tempo.

Adapun jatuh tempo obligasi mulai dari 3 tahun sampai di atas 10 tahun. Surat Utang Negara umumnya lebih panjang jangka waktunya ketimbang obligasi korporasi.

Secara risiko, Surat Utang Negara lebih rendah dibanding obligasi korporasi, karena negara hampir tidak mungkin mengalami kebangkrutan yang mengakibatkan tidak mampu membayar kupon bunga dan pokok surat utang yang diterbitkan.

Selain saham dan obligasi, masih ada instrumen derivatif yang juga tercatat di BEI, seperti kontrak berjangka (futures).

Ada juga reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa, yang disebut Exchange Traded Fund (ETF).

Untuk membantu investor memilih produk investasi sesuai kebutuhannya, terdapat pula indeks-indeks saham yang dibentuk oleh BEI, yang mengkategorikan saham-saham ke dalam kriteria tertentu.

Investor bisa mengunduh di website BEI untuk mempelajari instrumen-instrumen ini.

Reksa dana

Produk reksa dana juga dapat dijadikan pilihan investasi, khususnya bagi para investor pemula.

Reksa dana bisa membantu investor yang tidak memiliki waktu cukup untuk memantau perkembangan harga portofolio instrumen, tidak menguasai produk, dan tidak memiliki dana yang cukup besar untuk berinvestasi langsung pada saham-saham tertentu.

Reksa dana diperjualbelikan oleh Manajer Investasi yang menjadi pengelola reksa dana, dan para agen penjual reksa dana di sejumlah institusi keuangan yang diawasi OJK.

Reksa dan juga memiliki banyak jenis, ada reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap (Obligasi), reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang.

Sumber: BEI Kepri