Meski Pandemi, Aktivitas Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Kian Membaik

oleh -650 views

Sepanjang tahun 2020 terjadi peningkatan jumlah dan partisipasi investor, peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat dengan jumlah pencatatan perusahaan baru tertinggi di ASEAN.

Frekuensi perdagangan di BEI juga tertinggi di ASEAN. Pasar Modal Indonesia tahun 2020 ditutup dengan naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 5.979 atau hampir mencapai 6.000 setelah sempat turun lebih dari 37 persen ke level 3.937 pada Maret 2020.

Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) BEI pada November 2020 pernah mencapai Rp13,2 triliun dan Rp18,4 triliun pada Desember 2020 yang membuat tahun 2020 RNTH mencapai Rp9,2 triliun.

Pada tahun 2020, frekuensi perdagangan harian menyentuh rekor tertingginya, yaitu 1.697.537 kali transaksi pada 22 Desember 2020.
Di tengah Pandemi COVID-19, ada 51 perusahaan tercatat baru di BEI dan merupakan yang tertinggi di antara bursa lainnya di ASEAN.

Berdasarkan data EY Global IPO Trend Report, BEI masih masuk ke dalam daftar 10 besar bursa dengan aktivitas pencatatan saham tertinggi di dunia selama tiga tahun berturut-turut, sejak tahun 2018 hingga tahun 2020.

Tahun 2020 menjadi tahun kebangkitan investor ritel domestik. Ditandai dengan total investor Pasar Modal Indonesia yang telah mencapai 3,88 juta atau meningkat 56 persen dari tahun 2019.

Investor aktif harian juga telah mencapai angka 94,7 ribu atau meningkat 73 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perdagangan saham tahun 2020 didominasi Investor domestik ritel yang jumlahnya mencapai 48 persen dari total nilai perdagangan harian.

BEI telah melakukan transformasi digital untuk kegiatan edukasi calon investor dan investor sejak sebelum Pandemi COVID-19. Terobosan ini membuat BEI dapat lebih cepat menyesuaikan diri di tengah Pandemi COVID-19, sehingga kegiatan edukasi dapat terus berjalan tanpa kendala.

Hingga Desember 2020, di seluruh Indonesia telah berlangsung hampir 9 ribu kegiatan edukasi yang meliputi kegiatan literasi, inklusi, serta aktivasi dengan jumlah peserta sebanyak 1,32 juta orang, dan hampir 80 ribu pembukaan rekening efek. Dari seluruh kegiatan tersebut, 81 persennya atau sebanyak 7.306 kegiatan dilakukan secara online dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,2 juta orang.