Patrolmedia.co.id, Solok – Zul Elfian belajar penanganan sampah ke Kota Cilegon. Hal itu dilakukan Wali Kota Solok Zul Elfian guna terus mencari solusi penanganan sampah.
Selain mengharapkan dukungan Pemerintah Pusat, Pemko Solok juga melakukan studi tiru ke berbagai pemerintah kota/kabupaten yang telah mampu mengelola sampah secara optimal.
“Inovasi terkait pengolahan sampah oleh Pemkot Cilegon ini sudah terbukti manfaatnya. Bukan saja mengatasi persoalan sampah tetapi juga mendatangkan pendapatan,” kata Zul Elfian
saat kunker di Cilegon, Senin (20/3/23).
Pemko Solok ingin mempelajari pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat atau BBJB Plant yang sudah dilakukan Pemkot Cilegon.
Menurut Zul Elfian, sampah menjadi persoalan perkotaan yang kini banyak dihadapi pemerintah. Oleh karenanya, ketika Cilegon mampu berinovasi mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi.
“Bayangkan tanpa menggunakan APBD, Cilegon bisa membangun pengolahan sampah. Bahkan banyak yang mendukung. Makanya kita jauh-jauh ke sini mau belajar. Pemimpin yang baik adalah yang mau belajar dari orang lain yang kinerjanya terbukti baik,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok Edrizal mengatakan, produksi sampah Kota Solok dalam sehari bisa mencapai lebih kurang 45 ton. Angka tersebut bisa naik dalam momen tertentu, seperti bulan Ramadan. Sebagian diantaranya merupakan sampah organik.
“Produksi sampah Kota Solok per tahun bisa mencapai sekitar 19.663 ton. Sementara yang terolah dan termanfaatkan baru 15,10 persen. Selebihnya tertangani dan bermuara di TPA,”katanya.
Saat ini, pihaknya baru mengelola sampah organik menjadi produk kompos. Kita sudah memiliki rumah kompos yang dibangun dengan dana DAK 2021, sampah organik yang terkumpul diproses sekitar 21 hari, hasil prosesing akan dibawa ke rumah kompos. Produknya bisa kompos padat dan cair,” jelasnya.