
Patrolmedia.co.id, Jakarta – Investasi pasar modal menawarkan peluang besar untuk mencapai kebebasan finansial, tetapi juga penuh tantangan.
Tak hanya faktor analisis pasar atau tren ekonomi yang mempengaruhi hasil investasi, tetapi juga psikologi investor itu sendiri.
Perasaan euforia saat pasar naik atau ketakutan saat pasar turun kerap jadi pemicu utama keputusan investasi yang impulsif.
Inilah mengapa memahami psikologi di balik keputusan investasi sangat penting.
Sebagai investor, kita sering kali terjebak dalam perangkap emosional yang dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang merugikan.
Ketika emosi seperti keserakahan, ketakutan, atau bahkan kecemasan menguasai pikiran, kita mungkin gagal melihat gambaran besar dan lebih fokus pada fluktuasi jangka pendek yang tidak selalu mencerminkan nilai riil dari suatu investasi.
Itu sebabnya perlu mengeksplorasi bagaimana psikologi mempengaruhi keputusan investasi.
Lantas, bagaimana mengelola emosi agar dapat mengambil keputusan yang lebih rasional dan berbasis strategi?
Perlu disadari, investasi di pasar modal tidak hanya tentang angka dan analisis. Aktivitas di pasar modal penuh dengan volatilitas yang sering kali memicu emosi.
Ketika pasar naik, euforia bisa membuat kita terlalu percaya diri, sementara ketika pasar turun, ketakutan bisa memicu keputusan impulsif seperti panic selling.