Patrolmedia.co.id, Batam – 2 negara tetangga Indonesia yakni Singapura dan Malaysia baru saja bersepakat membentuk kawasan ekonomi khusus yang disebut dengan Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor.
Kolaborasi itu diumumkan saat kunjungan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan sejumlah menteri senior ke Malaysia.
SEZ dibentuk guna mendukung investasi serta mempermudah pergerakan barang dan orang antara kedua negara.
Kehadiran SEZ Singapura-Johor menjadi tantangan bagi KEK Batam karena persaingan dengan kawasan serupa di negara tetangga.
Bagi BP Batam, persaingan itu justru menjadi motivasi untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak guna menarik lebih banyak investasi.
Menepis kekhawatiran yang beredar, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan, pihaknya secara gamblang akan menyikapi dengan serius kehadiran SEZ Singapura-Johor.
Sebab langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan intensitas persaingan ekonomi antarnegara.
“BP Batam memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal,” kata Tuty Ariastuty, Kamis (16/1/2025).
Saat ini BP Batam tengah mengelola 3 KEK, antara lain KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada 2021 serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan 2024 silam.
Selain itu, diversifikasi industri melalui KEK juga didorong agar Batam ke depannya fokus pada sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, maupun energi terbarukan.
“Promosi dan branding internasional pun terus kami giatkan baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral untuk memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” tutupnya.
Kota Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah barat.
Hal tersebut secara otomatis menjadikan KEK Batam sebagai penghubung Indonesia dengan pusat perdagangan global yang memperkuat integrasi ekonomi domestik guna mendorong konektivitas lintas wilayah.
Di mata dunia, KEK Batam dipandang sebagai rantai pasok global dan salah satu pusat industri maupun perdagangan yang kompetitif di Asia Tenggara.
Lokasinya yang strategis dekat dari Singapura menjadikannya alternatif bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan biaya lebih rendah.
Editor: M. Ichsan