Info Terkini
PWI Kepri akan menggelar Konferensi Provinsi (Konferprov) di Batam pada 22-23 Februari 2025 ----- Download jadwal imsakiyah ramadan 2025 yang dirilis Kemenag ----- Bos Golden Prawn, Abi sebut pelabuhan Ferry Bengkong akan dioperasikan 20 Februari 2025 ----- Pengembang perumahan Central Hills Batam tak hadiri RDPU di DPRD Batam terkait pendirian Masjid yang tak kunjung dibangun ----- Pemprov Kepri merampungkan persiapan pelantikan Ansar Ahmad dan Nyanyang ----- Kemenag akan gelar sidang Isbat menetapkan awal Ramadan 2025 pada Februari ini

Ribuan Warga AS Demo di Whasington DC Jelang Pelantikan Trump

banner 120x600
Ribuam Warga AS Demo
Warga AS berparade dalam pawai rakyat di Washington DC, Sabtu (18/1). (Foto: AP)

Patrolmedia.co,id, Washington DC – Ribuan warga AS demo di Washington DC, menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada Senin 20 Januari 2025 ini.

Para demonstran dari berbagai daerah di AS ini berunjuk rasa pada Sabtu (18/1/25). Mereka menyuarakan terkait hak reproduksi perempuan dan berbagai isu lain yang mereka yakini bakal terancam di pemerintahan Trump, dilansir dari AP, Minggu (19/1/25).

Aksi unjuk rasa People’s March sedang berlangsung

Ribuan orang berkumpul di depan Lincoln Memorial tempat para pembicara menyerukan akses bagi perempuan untuk melakukan aborsi, bagi kaum transgender, bagi upaya memerangi perubahan iklim, serta isu-isu lain yang mereka yakini tengah terancam.

Sentara, Trump akan tiba di Washington. Presiden terpilih diperkirakan akan meninggalkan rumahnya di Florida pada Sabtu untuk menuju Washington.

Para penasihat Trump belum merinci bagaimana ia akan menghabiskan bagian pertama hari itu dan satu-satunya acara publik dalam jadwal Trump adalah resepsi malam dan pertunjukan kembang api di Trump National Golf Club di Sterling, Virginia.

Menjelang pelantikannya, Trump dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam upacara peletakan karangan bunga di Arlington National Cemetery sebelum menuju ke sebuah rapat umum di Capital One Arena di Washington.

Ribuam Warga AS Demo
Pengunjuk rasa berkumpul di Farragut Square jelang pawai rakyat dimulai. (Foto: AP)

Aksi unjuk rasa Pawai Rakyat sedang berlangsung

Ribuan warga AS demo juga di depan Lincoln Memorial untuk berunjuk rasa.

“Sebelum kita melakukan apa pun tentang demokrasi, kita harus melawan keputusasaan kita sendiri!,” kata salah satu pembicara pertama acara tersebut, Rachel O’Leary Carmona, Direktur Eksekutif Women’s March.

Ketegangan dan kesedihan saat pengunjuk rasa melewati beberapa pria bertopi MAGA

Saat para pengunjuk rasa mendekati Monumen Washington, sekelompok kecil pria bertopi MAGA di trotoar menarik perhatian seorang pemimpin protes dengan megafon.

Pemimpin tersebut mendekat sambil meneriakkan “Tidak ada Trump, tidak ada KKK.”

Salah seorang pria, Timothy Wallis, 58, dari Pocatello, Idaho, mengatakan teman-temannya baru saja membeli topi-topi itu dari seorang penjual di jalan beberapa menit sebelumnya.

Ia mengatakan mereka terbang untuk menghadiri pelantikan dan memiliki tiket untuk upacara di luar ruangan, tetapi mengetahui di pesawat bahwa upacara telah dipindahkan ke dalam ruangan, dan mereka tidak dapat hadir lagi.

Wallis mengatakan para pengunjuk rasa memiliki “hak penuh” untuk berunjuk rasa. Namun, ia tampak bingung dengan sikap bermusuhan tersebut.

“Sangat menyedihkan melihat keadaan kita sebagai sebuah negara,” kata Wallis.

Beragam pesan berkumpul di Pawai Rakyat

Ribuan tanda dengan pesan berbeda menghiasi K Street NW saat para pengunjuk rasa berkumpul di tiga area berbeda dalam radius lima blok.

Lillian Fenske, 31, berkendara selama 6 jam dari Greensboro, North Carolina, untuk berpartisipasi.

Spanduk yang ia bawa menunjukkan kekhawatirannya terhadap kaum oligarki dan perpecahan.

“Amerika tidak untuk dijual,” kata salah satu dari mereka, sementara yang lain hanya berkata, “Jika Terpecah Kita Runtuh.”

Di dekatnya, Ary Mondragon, 39, dan Ren Lee, yang berusia akhir 30-an, berdiri di dekat tangki kayu lapis dengan Tangki Perdamaian di sampingnya.

“Ini bukan tentang Gedung Putih atau DC, atau hanya jalanan kita atau bahkan Amerika. Ini tentang global, tentang ketidaksetaraan, tentang cara ketidakadilan ekonomi kita dibentuk dalam setiap cara dan setiap sudut dunia ini. Ketika kita berpikir tentang tangki perdamaian, ini benar-benar tentang gerakan untuk kesetaraan,” ucap Lee, aktivis lokal itu.

Mondragon mengatakan tank yang telah menjadi bagian dari protes baru-baru ini, penuh dengan simbolisme.

“Itu sebenarnya adalah sebuah karya seni yang tidak akan bergerak kecuali kita semua bersatu. Itu selalu merupakan representasi fisik dari kekuatan kolektif kita dan pembebasan serta energi kolektif,” katanya.

 

Editor: M. Ichsan

banner 325x300