Info Terkini
86 Perwira Tinggi AD, AL dan, AU Dimutasi Panglima TNI per 14 Maret 2025 ----- BP Batam akan mengirimkan truk tangki air ke Tanjung Riau, sebagai solusi jangka pendek atas kesulitan air di lingkungan itu ----- 9 perusahaan besar di Indonesia menyetop operasionalnya. Belasan ribu karyawan kena PHK massal ----- Nuzulul Quran salah satu malam istimewa pada Ramadan, ketahui 4 amalan yang dianjurkan ----- Ekonomi Indonesia masih kuat walau AS terus-terusan kobarkan perang dagang

S.id Situs Pemendek Link Berhasil Blokir 205 Ribu Tautan Kejahatan Siber

Per Januari 2025, platform ini tembus diangka 1,5 juta pengguna

banner 120x600

S.id situs pemendek Link

S.id situs pemendek Link
Tampilan website S.id.(Foto: Screenshot/Patrolmedia)

Menurutnya, sangat penting bagi perusahaan yang ingin mengiklankan produk atau branding sehingga mudah diingat pengguna.

“Misalnya, cukup menuliskan s.id/Merek-X tidak perlu menuliskan URL yang panjang dan ribet,” terangnya.

Ia memapar, microsite saat ini banyak membantu guru dan dosen yang memajang mata ajarnya di S.id tanpa harus repot memikirkan hosting dan membuat domain.

Pelaku UMKM dan penyelenggara event organizer atau wedding organizer juga sudah banyak yang familier dan memanfaatkan platform tersebut.

“Sebagai platform digital yang terbuka, tempat pengguna bisa membuat konten secara mandiri,” katanya.

Kini, layanan digital S id mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) melalui PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia/id. Registry).

Per Januari 2025, situs ini tembus diangka 1,5 juta pengguna.

“Tahun 2025 memberi harapan baru, sejak pertengahan Januari, tembus 1,5 juta pengguna aktif,” kata dia.

“Angka itu dengan total tautan pemendek sebanyak 15,3 juta dan microsite mencapai 1,43 miliar pengunjung (visitor),” sambungnya.

Dari 1,5 juta pengguna, sebanyak 80% berasal dari Indonesia. Sementara pengguna luar negeri berkisar 636.000 dari 191 negara.

5 besar negara pengguna utama setelah Indonesia yaitu Vietnam, India, Amerika, Hong Kong, dan Banglades.

Platform yang menawarkan aplikasi pemendek URL (unicode resource locator) dan microsite (biolink) kini makin mendapat tempat bagi generasi Z.

Penggunaan platform ini didominasi sektor pendidikan 33%, personal branding 21%, event (6%, online shop (5%, portfolio (3%, dan laman komunitas (3%.

Atmaji menambahkan, pihaknya tidak boleh berpuas diri dan akan terus meningkatkan keandalan platform mereka digital nasional dan global.

“Kami mengapresiasi pengguna shortener (pemendek) link dan bio-link (microsite) atas kehadiran platform kami yang semakin massive,” tutupnya.

 

 

Editor: Erwin Syahril

banner 325x300