
Patrolmedia, Washington -:- AS setop bagikan informasi intelijen untuk Ukraina. Penghentian itu meningkatkan tekanan bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bekerjasama dengan Presiden AS Donald Trump.
Melansir Reuters pada Kamis dinihari (6/3/25), Direktur CIA John Ratcliffe menyebut dengan As setop bagikan informasi intelijen tersebut, dapat merenggut nyawa dengan merusak kemampuan Ukraina mempertahankan diri dari serangan rudal Rusia, ditambah AS juga menyetop bantuan militer AS ke Kyiv minggu ini.
Ia mengatakan, Trump bersikeras terhadap sekutunya saat ia beralih ke pendekatan yang lebih lunak terhadap Moskow dari dukungan kuat AS terhadap Ukraina.
Tekanan terhadap Ukraina itu tampaknya berhasil. Disampaikan Ratcliffe, Pada Selasa (4/3/25), Trump mengatakan dirinya menerima surat dari Zelenskiy yang isinya Presiden Ukraina itu bersedia datang ke meja perundingan.
“Saya kira di bidang militer dan intelijen, jeda ini akan berakhir,” kata Ratcliffe kepada Fox Business Network.
“Saya kira kita akan bekerja bahu-membahu dengan Ukraina saat kita harus melawan agresi yang ada di sana, tetapi untuk menempatkan dunia dalam posisi yang lebih baik agar perundingan perdamaian ini dapat terus berlanjut,” lanjutnya.
Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, mengatakan presiden Trump akan mempertimbangkan untuk kembali membantu ke Kyiv jika pembicaraan damai dapat diatur.
Disamping itu, sumber anonim mengatakan pemerintahan Trump telah menghentikan “segalanya,” termasuk menargetkan data yang telah digunakan Ukraina untuk menyerang target-target Rusia.
Sumber kedua mengatakan pembagian informasi intelijen hanya “sebagian” diputus, tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.
Washington pada Senin lalu menghentikan bantuan militer ke Kyiv menyusul pertemuan yang gagal di Ruang Oval pada Jumat.
Saat itu Trump dan Zelenskiy terlibat cekcok yang disaksikan media dunia saat pertemuan itu. Adu mulut kedua pimpin itu berimbas ke penundaan penandatanganan kesepakatan mineral Ukraina-AS.
Beberapa Demokrat mengecam keras penyetopan pembagian informasi intelijen tersebut.
Senator Mark Warner, wakil ketua komite intelijen Senat menyebut “keputusan yang tidak bijaksana” menunjukkan Trump telah menyerahkan kekuasaan Amerika kepada Rusia.
“Saya tegaskan, pemotongan dukungan intelijen kepada mitra Ukraina kita akan mengakibatkan hilangnya nyawa (warga Ukraina),” kata Senator Demokrat dari Virginia itu dalam pernyataannya.
Negara-negara Eropa tengah berjuang meningkatkan anggaran pertahanan dan mempertahankan dukungan untuk Ukraina.
Prancis dan Inggris tengah berupaya merampungkan, mungkin dalam beberapa hari, rencana perdamaian yang akan diajukan kepada AS.
Editor: Fatmi Rahim