
Patrolmedia, Beijing -:- Secara resmi China naikkan tarif bea masuk atas impor barang-barang AS menjadi 125% pada hari Jumat, (12/4/25).
China naikkan tarif untuk AS sebagai balasan atas keputusan Presiden Donald Trump yang menetapkan tarif tertinggi terhadap negeri tirai bambu itu, sebagai ekonomi di urutan nomor 2 terbesar di dunia.
China menganggap strategi tarif presiden AS itu sebagai lelucon.
Dilansir dari Reuters pada Minggu, (13/4/25), para investor kini menunggu respon Beijing menanggapi langkah Trump yang sebelumnya menaikkan tarif atas barang-barang China sampai 145% pada Rabu (9/4/25) lalu.
Sementara, Trump mengurung niatnya dengan menurunkan tarif ke puluhan negara selama 3 bulan kedepan, kecuali China.
Yuan sempat merosot ke level bawah terlihat selama krisis keuangan global pada Kamis (10/4/25), tetapi sedikit kembali pulih pada Jumat (11/4/25).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Tiongkok menyebut tarif tinggi AS ke Tiongkok merupakan pelanggaran serius terhadap peraturan ekonomi dan perdagangan internasional.
“Hal ini bertentangan dengan prinsip ekonomi dasar dan akal sehat dan merupakan tindakan intimidasi dan pemaksaan sepihak,” kata Kemenkeu Tiongkok dalam keterangan resminya.
Beijing mengindikasikan kenaikan tarif akan menjadi yang terakhir untuk menyamai tarif AS, jika Trump menaikkannya lebih tinggi.
“Sekalipun AS terus mengenakan tarif yang lebih tinggi, hal itu tidak akan lagi memiliki signifikansi ekonomi dan akan tercatat sebagai lelucon dalam sejarah ekonomi dunia,” sebut Kementerian Keuangan.
“Jika AS terus memainkan permainan angka dengan tarif, China tidak akan menanggapi,” sambungnya.