Patrolmedia, Batam -:- Aktivis Batam, Yusril Koto diteror orang tak dikenal (OTK) pada Selasa, 15 April 2025 dini hari, sekitar pukul 01.27 WIB.
Dalam rekaman CCTV, 4 ban mobil Hyundai Stargazer bernomor polisi BP 1430 OC milik Yusril, telah ditusuk seorang pria mengenakan topi hitam dan jaket bewarna biru.
Aksi teror itu terjadi didepan rumah Yusril di Gran BSI, Batam Kota. Pria tersebut menusuk 4 ban mobil Yusril dengan pisau dengan cepat.
Dalam rekaman CCTV terlihat pria tersebut menusuk ban belakang dan ban depan hingga kempes.
Dikonfirmasi, Yusril Koto pada saat kejadian tak mengetahui ada seseorang yang merusak mobilnya.
Ia baru tahu saat hendak memindahkan mobilnya pada subuh sekitar jam 5-an subuh.
“Pas di starter dan mau injak gas mobil hampir tak bisa jalan karena berat sekali, saya turun dari mobil dan mengecek bagian ban sudah kempes semua, ada bekas tusukan keempat ban mobil,” ungkap Yusril kepada Patrolmedia, Selasa (15/4/25) siang.
“Dari bekas tusukan ini, ada seseorang yang memang sengaja melakukan pengrusakan dengan maksud pesan teror,” sambungnya.
Atas kejadian tersebut Yusril Koto langsung membuat laporan ke Mapolsek Batam Kota atas aksi teror yang dialaminya, pukul 08.00 Wib pagi.
Laporan tersebut diterima Polsek Batam Kota melalu Surat Tanda Penerimaan Laporan bernomor STTPL/89/IV/2025/SPKT/Polsek Batam Kota/Polresta Barelang/Polda Kepri.
Dalam laporannya, Yusril juga menerangkan kerugian yang dialami di taksir Rp8 juta.
Yusril Koto diteror lantaran dirinya aktif menyuarakan aspirasi masyarakat terkait sejumlah persoalan yang terjadi di Batam.
“Kemungkinan pengrusakan ini ada yang menyuruh, kemungkinan mereka (Pengusaha) risih atas apa yang saya suarakan dan kritik dalam beberapa minggu ini,” katanya.
Ditanya soal masalah apa, Yusril menduga aksi teror itu tentang dirinya menyuarakan masalah DAS Baloi yang ditimbun, dan aktivitas cut and fill di 3 lokasi di Batam.
Bagi Yusril, aksi teror tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk memberikan kritikan dan menyuarakan ketimpangan yang terjadi di Batam.
“Ya saya tak gentar, dengan aksi teror yang di tujukan ke saya ini bukti kalau mereka tak senang dengan apa yang saya kritik tersebut,” sebutnya.
Atas aksi teror yang dialaminya, Yusril menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.
“Kita ini negara hukum, biarlah pihak kepolisian yang akan mengungkap kasus ini,” kata Ketua LSM Barelang itu. (Erwin)
