
Patrolmedia, Washington -:- AS bombardir terminal bahan bakar minyak (BBM) Ras Isa Yaman pantai Laut Merah yang menewaskan 74 orang.
Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi, serangan itu paling mematikan sejak AS memulai perangnya dengan mengebom Houthi pada 2024 lalu.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan peningkatan serangan Maret lalu dalam operasi militer AS terbesar di Timur Tengah.
Melansir Reuters, Sabtu (19/4/25), Washington berjanji menyerang Houthi yang bersekutu dengan Iran sampai kelompok itu menghentikan serangan terhadap pengiriman barang di Laut Merah.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Anees al-Asbahi mengatakan 171 orang terluka dalam serangan hari Kamis (17/4/25), menurut angka awal, sementara tim penyelamat terus berupaya mencari korban.
AS bombardir terminal Ras Isa untuk memutus sumber bahan bakar bagi kelompok militan Houthi.
Pelabuhan Ras Isa Yaman memiliki kehadiran militer yang besar selain menjadi pusat utama impor bahan bakar.
Mereka yang tewas merupakan karyawan Safer Oil Company bertugas mengoperasikan pelabuhan, dan Yemen Petroleum Company bertanggung jawab mengawasi pengiriman bahan bakar impor dan distribusinya.
Komando Pusat AS tidak mengomentari jumlah korban dari Kementerian Kesehatan.
“Tujuan serangan ini adalah untuk melemahkan sumber kekuatan ekonomi Houthi yang terus mengeksploitasi dan mendatangkan penderitaan besar bagi rekan senegaranya,” kata pernyataan dalam sebuah postingan di akun X.
Sebelumnya, AS dan Israel menargetkan terminal Ras Isa sebagai pusat peluncuran pesawat tak berawak, rudal, dan serangan terhadap kapal.
Kelompok Houthi yang berpihak pada Iran telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama 1 dekade terakhir.
Sejak November 2023, kelompok tersebut telah melancarkan puluhan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Houthi beralasan, pihaknya menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina atas perang di Gaza.
Terminal Ras Isa berjarak sekitar 55 km (35 mil) di utara kota pelabuhan Hodeidah, memiliki kapasitas penyimpanan 3 juta barel.
Sumber mengatakan, pajak impor bahan bakar mendatangkan ratusan juta dolar setiap tahunnya untuk pemerintahan Houthi.
Kelompok Houthi menghentikan serangan terhadap jalur pelayaran selama gencatan senjata 2 bulan di Gaza.
Mereka berjanji untuk melanjutkan serangan setelah Israel memperbarui serangannya di daerah kantong itu bulan lalu.
Namun mereka belum menyerang target lagi di Laut Merah sejak saat itu.
Editor: Fatmi Rahim