
Patrolmedia, Aceh -:- Seorang pria azan saat kebakaran terjadi di sebuah bangunan rumah di Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (25/4/25).
Dalam video yang beredar di media sosial, pria yang berseragam ASN tersebut dengan tenang mengumandangkan azan ditengah situasi yang mencekam.
Sementara, kobaran api semakin besar dan kepulan asap hitam kian tebal membumbung di terpa angin.
Meski sijago merah melalap bangunan tersebut, pria yang berdiri di balik pagar, lebih memilih azan dengan posisi tepat dihadapannya.
Azan yang dilakukan seorang Aparatur Sipil Ngara (ASN) itu menarik perhatian warga sekitar yang melihat dari kejauhan ditengah kepanikan.
Biasanya, dalam situasi sepert itu, kebanyakan orang membantu untuk memadamkan api, atau mengevakuasi korban dan mengeluarkan barang-barang yang sekiranya bisa diselamatkan.
Atas aksinya, pria ASN yang mengenakan peci dikepalanya itu menjadi sorotan netizen di media sosial.
Pria tersebut itu pun mendapat reaksi dan beragam komentar dari netizen di akun X @dkutacimi.
“Adzan itu adalah ajakan/panggilan untuk sholat. Orang itu mengajak api untuk sholat dan berhenti membakar rumah, mmmh masuk akal ya kan ? tanya Mas Tiyo diakun X-nya @tiyowprasetyo, dikutip Patrolmedia, Sabtu malam (26/4/25).
“Lha kok ga telp damkar malah azan..” tulis Cristanto, netizen lainnya.
“Mana yang lebih baik? Di azanin atau cuma ambil hp sibuk merekam kebakaran? timpal Celebica.
Berbeda dengan komentar Yogie Pratama. Menurutnya ASN tersebut sudah betul dengan mengumandangkan azan.
“Azan saat terjadi kebakaran disunnahkan. Azan itu ga cuma memanggil salat, saat bayi baru lahir, jenazah masuk liang lahat dll,” kata Yogie dalam komentarnya.
Cari air sebanyak-banyaknya dan padamkan api dng air lebih efektif dari Azan,” kata Tijjani Maestro.
Komentar solutif datang dari Anwar Suseno. Menurutnya penting setiap dusun memiliki alat pemadam kebakaran.
“Cuma ratusan ribu. bisa swadaya masyarakat. Beli 1-3 buat jaga2,” tulisnya.
Grok sendiri yang turut nimbrung di komentar itu menyebut, mengumandangkan azan saat terjadi musibah, seperti kebakaran sering dilakukan di Aceh. Menurut
Grok, hal itu sebagai bentuk doa untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT. (Erwin)