
Patrolmedia, Jakarta -:- Sepasang begal tega menghabisi nyawa sopir taksi online berinisial MR (35) dengan cara sadis, digorok lehernya sebanyak 29 kali.
Polisi membongkar aksi brutal itu berdasarkan hasil autopsi forensik.
Korban dibantai di kawasan elit PIK 2, Kabupaten Tangerang. setelah dihabisi, jasad MR dibuang ke sungai, untuk menghilangkan jejak pelaku.
Dari hasil pemeriksaan dokter forensik, ditemukan 29 luka terbuka di leher korban.
“Setelah kita lakukan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan luar, visum dan otopsi, bahwa dokter forensik menemukan ada 29 luka terbuka di bagian leher,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, dikutip Detikcom, Selasa (29/4/25).
Luka-luka ini bukan sekadar goresan, tapi tebasan brutal yang memutus pembuluh nadi utama di leher kanan korban.
Satu tusuk mungkin bisa bikin orang sekarat, tapi mereka menikam berkali-kali sampai korban kehabisan darah.
Korban dihabisi pada Kamis (24/4) dini hari. Pelakunya, IT alias Jefri dan NH alias Dayat.
Keduanya diringkus penyidik Polres Metro Tangerang Kota di hari yang sama.
Sedangkan mayat korban ditemukan keesokan harinya, di Sungai Cisadane, setelah tim SAR gabungan menyisir dengan perahu karet di area Jumat (25/4).
Sepasang begal ini dijerat Pasal 340 KUHP soal pembunuhan berencana, dan Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang menewaskan korban.
Mereka juga dikenai Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Ancaman hukuman untuk mereka maksimal hukuman mati.
Aksi sepasang begal ini terbongkar mulanya pelaku menjual jual mobil korban dengan harga murah dibawah pasaran.
Dari situ, polisi sudah mencium kejanggalan saat ditawari mobil tanpa surat lengkap.
Ditambah lagi ada bekas bercak darah dan stiker yang baru dilepas.
“Berkat kecurigaan anggota polisi saat transaksi jual beli mobil bekas,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, Jumat (25/4).
Kasus ini jadi peringatan keras. Bukan cuma soal keamanan sopir online, tapi juga soal betapa rusaknya mental para pelaku kriminal.
Tak hanya merampok, mereka tak segan-segan membunuh korbannya dengan cara yang sadis.
Editor: Erwin Syahril