Patrolmedia, Batam -:- BP Batam terus menggenjot realisasi sejumlah investasi mulai dari rencana kehadiran pabrik Apple, panel surya hingga kelanjutan data center.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis saat jumpa pers di agenda pembahasan Outlook Investasi di Kantor BP Batam, Selasa (6/5/25).
“Kita mulai dari rencana investasi Apple di Batam, vendor mereka yaitu Luxshare-ICT sudah mulai membangun pabrik di Batam dan diharapkan bisa memulai produksinya sebelum Desember 2025 ini dengan total nilai investasi sebesar 16 triliun rupiah serta menyerap hingga 2000 tenaga kerja,” kata Fary.
Ia juga menjelaskan sejumlah proyek investasi yang masih berlangsung sekaligus.
“Proyek investasi lainnya seperti Panel Surya untuk Energi Baru Terbarukan (EBT), PSN Rempang Eco-City, dan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) saat ini juga masih berjalan on the track dan terus kami koordinasikan dengan Pemerintah Pusat,” ujar Fary.
Kemudian, Fary juga menyinggung soal peran Singapura dan Malaysia bagi kemajuan investasi di Batam.
“Mengenai peran Singapura dan Malaysia bagi kemajuan perekonomian Batam, kita tidak melihat kedua negara sebagai kompetitor, namun mereka negara sahabat yang bekerjasama membantu kita dan saling menutupi kekurangan di setiap kawasan, khususnya di industri dan investasi,” ujarnya.
Terkait tarif resiprokal AS, ia menyebut hal itu dianggap sebagai motivasi untuk terus berkolaborasi dan bergerak maju secara bersama bagi investasi di Batam.
“Kami berkomitmen terus memfasilitasi para pelaku usaha yang terdampak (tarif Trump) dengan mencari solusi terbaik atas kendala yang dihadapi agar iklim investasi tetap kondusif,” ucap dia.
Agar lebih proaktif mengidentifikasi investasi yang berdaya saing kuat, BP Batam juga konsen memaksimalkan investasi Data Center di kawasan Nongsa.
“Investasi ini memiliki daya saing tinggi karena jarang ditemui di tempat lain sehingga potensi ini tentu akan kami maksimalkan untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan investasi di Batam,” sebutnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo meminta Pimpinan BP Batam untuk menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di level 2%, di atas target nasional setiap tahunnya.
BP Batam menyiasati itu dengan memangkas sejumlah birokrasi perizinan untuk kemudahan investasi.
“Tentu komitmen kami adalah kemudahan berinvestasi di Batam, karena itu sesuai arahan Pemerintah Pusat perizinan investasi ini jadi fokus utama agar disederhanakan dan kedepannya beberapa perizinan yang masih diproses di Jakarta akan dilimpahkan kepada BP Batam,” ungkap Fary.
Ia berharap seluruh investasi yang masuk ke Batam memberi pengaruh positif yang inklusif bagi kawasan ini.
“Dari semua investasi di Batam, yang terpenting adalah muaranya dapat dirasakan bersama yaitu pertumbuhan ekonomi yang positif, serapan tenaga kerja semakin meningkat, indikator Produk Domestik Bruto (PBD) terus naik untuk mewujudkan Batam yang maju dan sejahtera,” tutupnya.
Editor: Fatmi Rahim
