PKBM Saraluna Tasikmalaya Jadi Tempat Pelatihan Instruktur LKP di Wilayah Priangan Timur
PKBM Saraluna Tasikmalaya menjadi salah satu pusat pelatihan yang ditunjuk untuk meningkatkan keterampilan instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di wilayah Jawa Barat, khususnya di wilayah Priangan Timur. Program ini dikeluarkan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan (DitSuslat) dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para instruktur dalam bidang tata kecantikan.
Ketua PKBM Saraluna, Elisa Tri Wahyuni, merasa bangga karena terpilih sebagai salah satu instruktur yang ditunjuk langsung oleh DitSuslat. “Alhamdulillah, selain menjadi instruktur yang ditunjuk langsung oleh Direktorat, PKBM kami juga menjadi perwakilan Jawa Barat untuk melatih dalam bidang tata kecantikan,” ujar Lisa, panggilan akrab Elisa, pada Selasa 14 Oktober 2025.
Pembukaan program pelatihan yang diselenggarakan di LPK Talita Indonesia dibuka oleh Ketua Bidang Paudni Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Yogi Gum Permana, S.IP., M.Si. Ia menyampaikan bahwa pengimbasan instruktur yang dilakukan oleh PKBM Saraluna bekerja sama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikdasmen merupakan bentuk peningkatan kapasitas khususnya di bidang tata kecantikan rambut.
“Seperti halnya virus kebaikan yang berdampak baik pada sektor formal maupun informal,” ucap Yogi. “Terima kasih atas dedikasinya buat PKBM Saraluna yang mampu membuat pendidikan non formal lebih dilihat oleh masyarakat luas dengan pembelajaran vokasinya,” lanjut Yogi.
Peserta Pelatihan
Kegiatan pelatihan yang dimulai hari ini, Selasa 14 Oktober 2025, diikuti oleh 15 orang instruktur tata kecantikan se-Priangan Timur yang ingin meng-upgrade diri dari jenjang 2 menjadi jenjang 4. Para peserta ini berasal dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Ciamis, dan sekitarnya.
Berbagi Skill yang Dimiliki
Di dalam kegiatan pelatihan ini, Lisa membagikan skill yang dimilikinya. “Skill yang saya dapatkan dari hasil belajar di Dunia Industri Makarizo Profesional Jakarta pada tahun 2023 lalu, saya tularkan kembali kepada para instruktur kecantikan yang ada di Tasikmalaya, Ciamis dan sekitarnya,” ucapnya.
“Hal ini dilakukan agar ilmu tentang kecantikan di daerah tidak tertinggal oleh kota-kota besar,” imbuh Lisa. Ia juga berharap pemerintah bisa lebih peduli dengan sistem pendidikan non formal yang mengedepankan vokasi pada pembelajarannya.
“Karena tanpa skill yang baik, anak-anak tidak punya bekal cukup untuk terjun di dunia kerja,” pungkasnya.
Fokus pada Pengembangan Kompetensi
Program pelatihan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para instruktur untuk praktik langsung. Hal ini bertujuan agar mereka mampu menghadirkan metode pengajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Selain itu, pelatihan ini juga menjadi ajang pertukaran ilmu antara instruktur dari berbagai daerah. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta kualitas pengajaran yang lebih baik dan meningkatkan daya saing para pelaku usaha di bidang tata kecantikan.
Keuntungan Bagi Masyarakat
Pelatihan ini juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Dengan instruktur yang lebih berkualitas, layanan tata kecantikan di wilayah Priangan Timur akan semakin profesional dan memenuhi standar yang tinggi. Ini tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang tersedia.
Selain itu, pelatihan ini juga menjadi wadah untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan instruktur. Dengan kemampuan yang lebih baik, mereka dapat membuka usaha sendiri atau bergabung dengan lembaga pelatihan yang lebih besar.
Tantangan dan Harapan
Meski pelatihan ini menawarkan banyak manfaat, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan anggaran dan sumber daya. Namun, dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan pelatihan ini dapat terus berjalan dan berkembang.
Lisa berharap, ke depannya, pelatihan seperti ini dapat lebih sering diadakan. “Kami berharap program ini bisa menjadi rutinitas dan bisa mencakup lebih banyak daerah,” ujarnya.
Kesimpulan
PKBM Saraluna Tasikmalaya telah membuktikan bahwa pendidikan non formal bisa menjadi sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan pelatihan yang dilakukan, para instruktur di wilayah Priangan Timur akan memiliki keterampilan yang lebih baik, sehingga mampu memberikan layanan yang lebih berkualitas kepada masyarakat.





















