Berita  

Gibran Rakabuming Terima Gelar Kaicil Kastela, Apa Makna Gelar Bangsawan Ternate?

Penganugerahan Gelar Kaicil Kastela kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kini secara resmi menyandang gelar kehormatan adat yang disebut Kaicil Kastela. Gelar tersebut diberikan oleh Sultan Ternate ke-49, Hidayatullah Sjah, dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung di Kedaton Kesultanan Ternate, pada Kamis (16/10/2025). Prosesi ini menjadi momen penting yang menunjukkan penghargaan dan pengakuan terhadap peran Gibran sebagai tokoh nasional.

Prosesi Adat yang Penuh Kehormatan

Dari tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Tribun Timur, terlihat bahwa Gibran diarak menggunakan tandu tradisional menuju bangunan utama Kedaton. Ia mengenakan busana adat Manteren Lamo berwarna hitam, yang melambangkan wibawa dan kehormatan. Setibanya di halaman Kedaton, Gibran disambut dengan tarian Soya-Soya, yaitu tarian heroik khas Ternate yang menjadi simbol penghormatan bagi tamu agung.

Ritual dilanjutkan dengan Joko Kaha, upacara adat injak tanah sebagai bentuk penerimaan resmi secara adat oleh masyarakat Kesultanan Ternate. Usai penyambutan, Wakil Presiden melangkah ke Ruang Foris Lamo, tempat berlangsungnya prosesi penobatan adat. Di ruangan bersejarah itu, Sultan Hidayatullah Sjah memimpin pembacaan teks penobatan dan prosesi pengukuhan gelar bangsawan.

Dalam suasana yang khidmat, Sultan mengenakan Dastar Ngungare, penutup kepala khas Ternate, serta menyematkan pin kehormatan kepada Gibran sebagai simbol resmi pengesahan gelar Kaicil Kastela. “Kaicil Kastela, Insya Allah Bapak selepas dari kamar puji, ditinggikan derajatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di muka bumi. Amin ya Rabbal ’Alamiin,” ujar Sultan di akhir pembacaan doa.

Makna Gelar Kaicil Kastela

Menurut keterangan Sultan Hidayatullah Sjah, Kaicil merupakan gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Ternate. Sementara Kastela merujuk pada sebutan bagi tokoh yang berjasa membangun kota peradaban di wilayah bawah Ternate. Dengan demikian, gelar Kaicil Kastela diberikan kepada sosok yang dinilai membawa kemajuan dan keberkahan bagi masyarakat.

Gelar ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus penerimaan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar Kesultanan Ternate. Fanyira Kadato Kesultanan Ternate, M Rizal Effendi, membenarkan prosesi penganugerahan tersebut. “Betul tadi bertempat di Foris Lamo Kedaton Kesultanan Ternate bapak Sultan memberikan gelar adat ke bapak Wapres,” katanya.

Sultan Ternate, Hidayatullah Sjah, menjelaskan bahwa pemberian gelar ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan semangat kepemimpinan Gibran yang dianggap membawa energi muda dan inovasi bagi bangsa. “Tokoh-tokoh tertentu yang memang dianggap baktinya kepada negara ini sudah luar biasa. Kesultanan Ternate berkenan untuk memberikan dan menganugerahkan gelar adat,” ujarnya.

Upaya Melestarikan Budaya Ternate

Sultan Hidayatullah menyebut, prosesi penganugerahan ini juga bagian dari upaya melestarikan budaya dan adat Ternate agar tetap dikenal luas hingga tingkat nasional. “Diharapkan budaya Ternate bisa menjadi kepedulian para petinggi-petinggi negara di Jakarta sana,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sultan turut menyampaikan rencana penyelenggaraan Festival Goheba Internasional tahun depan. Festival berskala global itu akan dihadiri perwakilan dari sejumlah negara seperti Rusia, Albania, Montenegro, Serbia, Austria, hingga Jerman. “Saya laporkan kepada Pak Wapres bahwa tahun depan kami buat Festival Goheba Internasional. Beliau respons sekali,” ungkap Sultan.

Reaksi Gibran atas Penganugerahan Gelar

Usai prosesi, Gibran mengaku sangat terhormat mendapat gelar Kaicil Kastela. “Gelar adat yang diberikan kepada saya ini saya merasa saya berada di kampung saya sendiri,” katanya. Ia menyebut penganugerahan ini menjadi momentum untuk mempererat hubungan pemerintah pusat dengan daerah, sekaligus bentuk penghargaan atas warisan budaya Ternate.

Gibran juga berjanji akan lebih sering berkunjung ke Maluku Utara dalam waktu mendatang.

Tujuan Kunjungan Gibran ke Ternate

Selain menghadiri prosesi adat, kunjungan Gibran ke Ternate juga dalam rangka sejumlah agenda pemerintahan. Salah satunya ialah membuka Festival Legu Tara No Ate Kesultanan Ternate 2025 di Lapangan PPN Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan. Dalam sambutannya, Gibran menyoroti potensi besar Maluku Utara, mulai dari kekayaan laut, cadangan nikel, hingga hasil bumi seperti pala dan cengkeh berkualitas premium.

Ia juga menyempatkan diri berdialog dengan nelayan, petani, dan pelaku UMKM, serta mengunjungi rumah sakit, pasar, Sekolah Rakyat, dan Sekolah Garuda. Kunjungan tersebut menjadi bentuk nyata dukungan terhadap pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah timur Indonesia.

Penghargaan untuk Presiden Joko Widodo

Sebagai tambahan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo juga pernah menerima gelar adat Dada Madopo Malomo dari Kesultanan Ternate pada Rabu (28/9/2022). Gelar itu bermakna pemimpin besar, dan diberikan sebagai penghargaan atas kiprahnya dalam memajukan bangsa.