Manfaat dan Cara Menggunakan Body Scrub yang Tepat
Body scrubbing atau luluran telah menjadi ritual kecantikan turun-temurun yang tidak hanya memanjakan, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan kulit. Perawatan eksfoliasi dengan luluran ini bekerja dengan mengangkat sel-sel kulit mati, kotoran, dan minyak berlebih yang menumpuk di permukaan kulit, membuka jalan bagi kulit baru yang lebih segar, halus, dan cerah.
Namun, sering kali muncul pertanyaan, “Berapa hari sekali idealnya melakukan luluran agar kulit sehat terawat tanpa menimbulkan iritasi?” Mencapai frekuensi luluran yang “ideal” ternyata tidak sesederhana patokan umum. Kuncinya terletak pada pemahaman akan jenis kulit dan seberapa sensitif kulit Anda merespons proses eksfoliasi.
Terlalu jarang luluran dapat menyebabkan kulit kusam, kasar, dan munculnya benjolan kecil akibat pori-pori tersumbat. Sebaliknya, terlalu sering dapat merusak pelindung alami kulit (skin barrier), yang berujung pada kulit kering, kemerahan, iritasi, bahkan rentan terhadap masalah jerawat atau sensitivitas.
Panduan Frekuensi Luluran Berdasarkan Jenis Kulit
Secara umum, para ahli kulit dan perawatan menyarankan frekuensi luluran yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tiap jenis kulit. Berikut adalah panduan yang dapat Anda ikuti:
Kulit Normal dan Kombinasi:
Bagi pemilik kulit normal atau kombinasi, frekuensi ideal adalah 1 hingga 2 kali seminggu. Frekuensi ini cukup untuk menjaga keseimbangan kulit, mengangkat sel mati tanpa mengganggu kelembapan alami kulit secara berlebihan.Kulit Berminyak:
Kulit berminyak cenderung memproduksi sebum lebih banyak, yang meningkatkan risiko penumpukan kotoran dan sel mati. Anda mungkin bisa luluran lebih sering, yaitu 2 hingga 3 kali seminggu. Tujuannya adalah membantu mengontrol minyak berlebih dan menjaga pori-pori tetap bersih, sehingga mengurangi risiko timbulnya jerawat pada tubuh.Kulit Kering:
Kulit kering perlu penanganan yang lebih hati-hati. Eksfoliasi yang terlalu sering dapat memperparah kekeringan dan iritasi. Batasi luluran hanya 1 kali seminggu. Pastikan memilih lulur yang mengandung bahan pelembap tinggi, seperti shea butter atau minyak alami, dan segera aplikasikan pelembap setelah proses luluran selesai.Kulit Sensitif:
Kulit sensitif adalah yang paling membutuhkan perhatian ekstra. Untuk menghindari kemerahan atau iritasi, frekuensi yang disarankan adalah sekali dalam 1 hingga 2 minggu (setiap 10-14 hari). Gunakan lulur dengan butiran yang sangat halus (gentle exfoliant) dan lakukan gerakan memijat yang sangat lembut.
Penting: Dengarkan Respons Kulit Anda
Angka-angka di atas hanyalah panduan awal. Faktor lain seperti cuaca, tingkat aktivitas, dan jenis produk yang digunakan juga memengaruhi. Misalnya, saat musim kemarau atau di lingkungan yang sangat kering, Anda mungkin perlu mengurangi frekuensi luluran.
Jika setelah luluran kulit terasa kencang, perih, merah, atau kering berlebihan, itu adalah sinyal bahwa Anda telah melakukan over-exfoliating. Segera kurangi frekuensi atau gunakan produk yang lebih lembut. Kulit yang sehat dan terawat adalah hasil dari keseimbangan, bukan agresi.
Tips Luluran yang Tepat untuk Hasil Maksimal
Untuk memastikan luluran Anda efektif dan aman, ikuti tips berikut:
Lakukan pada Kulit Lembap:
Selalu aplikasikan lulur saat kulit basah atau lembap (di bawah shower atau setelah berendam) untuk mengurangi gesekan.Pijat Lembut:
Gunakan gerakan memutar ke atas yang lembut, fokus pada area kasar seperti siku, lutut, dan tumit. Hindari menggosok terlalu keras.Lengkapi dengan Pelembap:
Setelah membilas lulur, keringkan tubuh dengan cara menepuk-nepuk, dan segera aplikasikan body lotion atau body butter saat kulit masih sedikit lembap untuk mengunci hidrasi.
Dengan menemukan frekuensi yang tepat sesuai jenis kulit Anda, ritual luluran akan menjadi investasi yang efektif untuk mendapatkan kulit yang tidak hanya bersih dari sel mati, tetapi juga sehat, halus, kenyal, dan bercahaya alami.





















