Pengertian dan Waktu Sholat Dhuha
Sholat Dhuha adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak orang mengenalnya sebagai “sholat pembuka rezeki”, karena diyakini membawa keberkahan, ketenangan, dan kemudahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kata “Dhuha” sendiri berarti “waktu pagi yang terang”, yakni saat matahari mulai naik setelah terbit. Sholat Dhuha dilakukan setelah matahari naik sekitar satu tombak (±30 menit setelah matahari terbit) hingga sebelum masuk waktu Dzuhur. Waktu paling utama untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah ketika matahari mulai terasa panas, yakni sekitar pukul 08.00–11.00 pagi.
Rasulullah SAW bersabda:
“Waktu Dhuha adalah ketika anak unta mulai merasakan panasnya pasir di waktu pagi.”
(HR. Muslim)
Artinya, waktu terbaik sholat Dhuha adalah saat matahari sudah meninggi, bukan ketika baru terbit.
Jumlah Rakaat Sholat Dhuha
Secara umum, jumlah rakaat sholat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Hal ini didasarkan pada beberapa hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya:
- Minimal 2 Rakaat
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap pagi, setiap ruas tulang kalian wajib bersedekah. Dua rakaat sholat Dhuha mencukupi semua itu.”
(HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa dua rakaat sholat Dhuha sudah cukup untuk mendapatkan pahala dan keutamaannya.
- Dilaksanakan 4, 6, 8, hingga 12 Rakaat
Dalam beberapa riwayat lain, Rasulullah SAW dan para sahabat terkadang melaksanakan sholat Dhuha dengan jumlah rakaat lebih banyak. Misalnya, dari Ummu Hani’ RA:
“Rasulullah SAW pada hari penaklukan Makkah melaksanakan sholat Dhuha delapan rakaat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ada pula riwayat dari sebagian ulama salaf yang mengerjakannya hingga 12 rakaat, terutama pada hari-hari ketika mereka memiliki waktu luang untuk beribadah.
Jadi, sholat Dhuha bisa dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat, tergantung kemampuan dan kesungguhan seseorang. Tidak ada batasan baku, karena semakin banyak rakaat yang dilakukan dengan ikhlas, semakin besar pula pahala yang dijanjikan.
Pembagian Jumlah Rakaat Sholat Dhuha
Untuk memudahkan, berikut pembagian jumlah rakaat sholat Dhuha yang sering diamalkan umat Islam:
- 2 Rakaat – Minimal, sudah sah & berpahala
- 4 Rakaat – Umum diamalkan Rasulullah SAW
- 6 Rakaat – Dianjurkan bagi yang ingin memperbanyak pahala
- 8 Rakaat – Pernah dilakukan Rasulullah SAW
- 12 Rakaat – Amalan para sahabat dan ulama
Tidak ada satu pun dalil yang melarang jumlah tertentu. Prinsip utamanya adalah kualitas kekhusyukan lebih penting daripada kuantitas.
Tata Cara Sholat Dhuha
Secara umum, tata cara sholat Dhuha sama seperti sholat sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:
Niat Sholat Dhuha – Boleh diucapkan dalam hati atau dilafalkan secara pelan.
Lafal niat (opsional):
Ushalli sunnatadh-dhuha rak‘ataini lillāhi ta‘ālā
(Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala)Takbiratul Ihram – Mengangkat tangan dan membaca doa iftitah.
- Membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surah pendek.
Beberapa surah yang dianjurkan: - Rakaat pertama: Asy-Syams (QS. 91)
Rakaat kedua: Adh-Dhuha (QS. 93)
Namun, tidak wajib. Anda bebas membaca surah apa pun.Rukuk dan Sujud – Seperti biasa.
- Tasyahhud akhir dan salam.
Jika ingin menambah rakaat, cukup lakukan dua rakaat-satu salam secara berulang hingga jumlah yang diinginkan (4, 6, 8, atau 12 rakaat).
Doa Setelah Sholat Dhuha
Setelah selesai sholat, sangat dianjurkan membaca doa khusus sholat Dhuha. Doa ini memohon rezeki, keberkahan, dan kebaikan hidup:
Berikut tulisan doa setelah sholat dhuha dalam bahasa Arab lengkap:
اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَى ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ،
اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ،
بِحَقِّ ضُحَائِكَ، وَبَهَائِكَ، وَجَمَالِكَ، وَقُوَّتِكَ، وَقُدْرَتِكَ، آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku ada di langit, turunkanlah; jika di bumi, keluarkanlah; jika sulit, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; dan jika jauh, dekatkanlah. Berilah aku sebagaimana Engkau memberi hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Hikmah dan Keutamaan di Balik Jumlah Rakaat
Banyak ulama menjelaskan bahwa semakin banyak rakaat Dhuha yang dilakukan, semakin besar pula bentuk rasa syukur seseorang kepada Allah SWT. Namun, yang paling penting bukanlah angka, melainkan niat tulus dan keistiqamahan.
Lebih baik dua rakaat rutin setiap hari daripada delapan rakaat tapi hanya sesekali.
Rasulullah SAW bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)





















