Persebaya Surabaya Kembali Gagal Menang dalam Laga Kontra PSBS Biak
Persebaya Surabaya kembali gagal meraih kemenangan dalam pertandingan lanjutan Super League 2025/2026. Pada laga pekan ke-10 yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Jumat (24/10/2025), Green Force hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan PSBS Biak. Hasil ini membuat tim asuhan Eduardo Perez tertahan di posisi ke-9 klasemen sementara dengan koleksi 11 poin.
Pertandingan berjalan sangat ketat sejak menit awal. PSBS Biak, yang tampil sebagai tuan rumah, langsung menunjukkan agresivitas mereka. Di menit pertama, Damianus Adiman Putra memberikan ancaman nyata, namun tembakannya belum berhasil memasuki gawang. Tim tuan rumah terus mengancam dengan serangkaian peluang dari Mohcine Hassan Nader dan Ruyery Alfonso Blanco Yus.
Persebaya Surabaya harus bertahan dengan rapat di lini belakang yang dikomandoi oleh Dime Dimov dan Rachmat Irianto. Namun, masalah besar datang di menit ke-29 saat Leonardo Silva Lelis harus meninggalkan lapangan setelah menerima kartu merah akibat pelanggaran keras di area pertahanan sendiri. Kehilangan satu pemain membuat Persebaya Surabaya semakin tertekan.
Situasi semakin sulit ketika pemain pengganti Mikael Alfredo Tata juga menerima dua kartu kuning dalam waktu singkat dan akhirnya diusir wasit pada menit ke-43. Sejak babak pertama, Persebaya Surabaya harus bermain dengan sembilan pemain.
Meskipun kalah jumlah, Ernando Ari tampil heroik di bawah mistar dengan beberapa penyelamatan gemilang yang menggagalkan peluang PSBS Biak. Di sisi lain, PSBS Biak terus memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk melakukan serangan beruntun lewat kombinasi Mohcine Hassan Nader, Claudio Lucas Morasi, dan Ruyery Blanco.
Babak pertama berakhir tanpa gol, namun duel semakin memanas di paruh kedua. PSBS Biak mencoba memecah kebuntuan lewat aksi Nurhidayat Haji Haris dan Eduardo Barbosa, sementara Persebaya Surabaya sesekali mencoba serangan balik cepat lewat Bruno Moreira dan Francisco Rivera.
Eduardo Perez mencoba mengubah permainan dengan memasukkan Randy Hanson dan Malik Risaldi pada menit ke-56. Keputusan itu sempat membuat lini depan Persebaya Surabaya sedikit hidup, meski mereka tetap kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
PSBS Biak memiliki peluang besar untuk menang setelah Nurhidayat HH membuat kekacauan di lini pertahanan Persebaya Surabaya. Namun, justru dirinya harus mandi lebih cepat di menit ke-75 setelah menerima kartu merah kedua karena pelanggaran keras. Kartu merah tersebut membuat laga kembali imbang dari segi jumlah pemain, sembilan lawan sepuluh. Meski begitu, PSBS Biak tetap tampil dominan dan menciptakan lebih banyak peluang di sisa pertandingan.

Serangan demi serangan dilancarkan lewat Samuel Gwijangge dan Kevin Lopez, namun semua usaha mereka dimentahkan oleh Ernando Ari yang tampil luar biasa sepanjang laga. Persebaya Surabaya berhasil bertahan hingga peluit panjang berbunyi dengan skor tetap 0-0.
Bagi Green Force, hasil ini terasa pahit. Dua kartu merah di babak pertama menjadi faktor utama yang membuat Persebaya Surabaya gagal membawa pulang poin penuh dari Sleman. Pelatih Eduardo Perez tampak kecewa dengan keputusan disiplin pemainnya yang membuat tim kehilangan keseimbangan sejak awal laga. Ia harus segera membenahi kedisiplinan tim jika tak ingin posisi Persebaya Surabaya semakin merosot di klasemen.
Dengan hasil imbang ini, Persebaya Surabaya kini mengoleksi 11 poin dari 10 laga dan tertahan di peringkat ke-9. Mereka hanya unggul selisih gol dari Bhayangkara FC yang juga mengantongi poin sama di posisi ke-10. Sementara PSBS Biak menambah satu poin penting dan kini mengoleksi enam poin, berada di urutan ke-16.
Tim asuhan Divaldo Alves masih berjuang keras keluar dari zona bawah klasemen dan butuh konsistensi untuk memperbaiki posisi. Di papan atas, Borneo FC masih kukuh di puncak klasemen dengan 21 poin. Mereka unggul cukup jauh dari Persita Tangerang di posisi kedua dengan 16 poin, diikuti PSIM Yogyakarta di urutan ketiga dengan 15 poin.
Persaingan di papan tengah juga semakin sengit dengan Malut United dan Persija Jakarta yang sama-sama mengoleksi 14 poin. Persib Bandung, Arema FC, dan Bali United saling berdekatan dengan selisih tipis hanya satu poin.
Persebaya Surabaya kini menghadapi tantangan berat untuk bangkit di pekan-pekan berikutnya. Absennya beberapa pemain inti akibat kartu merah tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Eduardo Perez dalam menyiapkan strategi berikutnya. Dukungan suporter tetap menjadi modal penting bagi Green Force untuk menyalakan semangat.
Dengan skuad yang sebenarnya potensial, Persebaya Surabaya masih punya peluang besar untuk kembali menembus papan atas jika mampu bermain lebih disiplin dan efisien. Hasil imbang kontra PSBS Biak menjadi alarm keras bagi Persebaya Surabaya. Konsistensi, disiplin, dan efektivitas menjadi kunci agar Green Force bisa segera bangkit dan menembus kembali zona lima besar Super League 2025/2026.

Update Klasemen Super League 2025/2026
- Borneo FC: 21 poin
- Persita Tangerang: 16 poin
- PSIM Yogyakarta: 15 poin
- Malut United: 14 poin
- Persija Jakarta: 14 poin
- Persib Bandung: 13 poin
- Arema FC: 12 poin
- Bali United: 12 poin
- Persebaya Surabaya: 11 poin
- Bhayangkara FC: 11 poin
- Dewa United: 10 poin
- Persik Kediri: 10 poin
- Madura United: 9 poin
- Persijap Jepara: 8 poin
- PSM Makassar: 7 poin
- PSBS Biak: 6 poin
- Persis Solo: 5 poin
- Semen Padang: 4 poin





















