JAKARTA – Lima seri dengan kemenangan beruntun. Bagi Ryan Nirwan, musim Sprint Rally 2025 bukan sekadar perjalanan dari satu sirkuit ke sirkuit lain. Melainkan kisah tentang konsistensi, pembuktian, dan sedikit “gila” di balik setir GR Yaris Rally2 milik Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI).
Ditemani navigator andal Adi Indiarto, Ryan menuntaskan musim dengan gelar Juara Nasional Sprint Rally 2025, sekaligus menorehkan rekor: menang lima kali beruntun di lima putaran. Namun, kemenangan itu tidak datang dengan mudah. Pada awal musim, Ryan harus beradaptasi total dengan mobil barunya.
“Karakter GR Yaris Rally2 jauh berbeda dari versi AP4. Rasanya kayak mulai dari nol lagi,” ujar Ryan jujur.
Seri demi seri, dia terus belajar. Titik baliknya terjadi di seri ketiga—saat dirinya harus berhadapan dengan mobil Rally3 yang jauh lebih bertenaga.
“Waktu itu rasanya setengah mati buat menandingi mereka. Tetapi justru dari situ saya belajar banyak, dan hasilnya bisa dilihat di seri-seri berikutnya,” katanya.
Ujian terberat datang di Semarang, ketika Ryan berduel sengit dengan H Putra Rizky yang menunggangi Ford Puma Rally1—mobil rally kelas atas yang bahkan pertama kali turun di Asia Pasifik. Dari empat Special Stage (SS), keduanya imbang 2-2. Tapi di akhir lomba, Ryan unggul 1 detik saja.
“Sejak shake down saya tahu gap-nya tipis. Jadi di leg kedua saya benar-benar full attack,” Ryan menambahkan.
Kemenangan di Semarang sekaligus mengukuhkan dominasi Ryan dan TGRI sepanjang musim. Catatan lima podium pertama berturut-turut bukan hanya rekor pribadi, tetapi juga tonggak prestasi baru bagi tim pabrikan Toyota di dunia reli nasional.
Bagi Ryan, semua capaian ini terasa istimewa. Sebagai putra dari pereli senior Roy Nirwan, dia tumbuh dengan semangat balap di darahnya—tetapi tetap ingin dikenal karena kemampuan sendiri.
“Nama besar keluarga bisa jadi tekanan, tetapi juga motivasi. Saya cuma ingin membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi tetap yang utama,” ujarnya.
Dengan 75 poin di klasemen akhir, Ryan menutup musim dengan selisih poin lebar dari pesaing terdekatnya. Musim 2025 pun resmi milik Ryan Nirwan—sang penakluk lintasan, yang membuktikan bahwa di dunia reli bukan sekadar siapa yang punya mesin paling buas, tetapi yang paling berani untuk tetap fokus hingga garis akhir.
Perjalanan Konsisten dan Pembuktian Diri
Ryan Nirwan memulai musim 2025 dengan tantangan yang cukup berat. Menghadapi mobil baru yang memiliki karakter berbeda dari yang sebelumnya ia gunakan, ia harus mempelajari segala aspek dari mobil tersebut. Hal ini menjadi langkah awal dalam proses adaptasi yang panjang.
- Di awal musim, Ryan mengaku kesulitan dalam mengatur ritme balapan karena karakter mobil yang berbeda.
- Meski begitu, ia terus belajar dari setiap seri yang diikuti, mencoba memahami kelebihan dan kelemahan mobil.
- Titik balik terjadi saat ia menghadapi mobil Rally3 yang lebih bertenaga. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga yang ia terapkan di seri-seri berikutnya.
Persaingan Ketat di Semarang
Salah satu momen paling menentukan dalam kariernya adalah saat ia berlaga di Semarang. Di sana, Ryan menghadapi lawan tangguh, H Putra Rizky, yang menggunakan mobil Ford Puma Rally1. Mobil ini merupakan salah satu mobil kelas atas yang baru saja debut di Asia Pasifik.
- Pertandingan antara Ryan dan H Putra Rizky sangat ketat, dengan skor imbang 2-2 di empat Special Stage.
- Di akhir lomba, Ryan berhasil unggul tipis dengan selisih 1 detik.
- Ini menjadi bukti bahwa ia mampu bersaing dengan mobil yang lebih kuat, serta menunjukkan kemampuan strategi dan pengendalian yang baik.
Rekor yang Membawa Nama TGRI
Selain meraih gelar juara nasional, Ryan juga mencatatkan rekor pribadi dengan lima kemenangan berturut-turut. Ini menjadi pencapaian yang sangat penting bagi Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI), yang semakin memperkuat posisinya di dunia reli nasional.
- Rekor lima kemenangan beruntun menjadi bukti dominasi TGRI dalam kompetisi ini.
- Hasil ini juga memberi motivasi bagi tim untuk terus berkembang dan meningkatkan performa di masa depan.
- Ryan menjadikan pencapaian ini sebagai bagian dari perjalanan karier yang ingin ia bangun secara mandiri.
Motivasi dari Keluarga dan Konsistensi
Sebagai putra dari pereli senior Roy Nirwan, Ryan memiliki beban psikologis yang tinggi. Namun, ia tidak ingin hidup di bawah bayang-bayang nama besar keluarganya.
- Ia ingin dikenal karena kemampuan dan kerja kerasnya sendiri.
- Nama besar keluarga menjadi motivasi untuk terus berjuang dan membuktikan diri.
- Konsistensi dan kerja keras menjadi nilai utama yang ia pegang dalam setiap lomba.
Penutup Musim yang Memuaskan
Dengan 75 poin di klasemen akhir, Ryan berhasil menutup musim 2025 dengan selisih yang cukup jauh dari pesaing terdekatnya. Ini menjadi bukti bahwa ia mampu mempertahankan performa terbaiknya sepanjang musim.
- Kemenangan ini bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang ketekunan dan fokus.
- Ryan membuktikan bahwa di dunia reli, yang terpenting adalah kemampuan untuk tetap konsisten hingga garis finis.
- Musim 2025 menjadi tahun yang bersejarah bagi Ryan dan TGRI, yang akan menjadi inspirasi bagi para pebalap muda di masa depan.





















