Berita
Top 3 Dunia
pada Sabtu 25 Oktober 2025 diawali oleh mangkatnya Ratu Sirikit, ibu suri Thailand dalam usia 93 tahun.
Sementara di urutan kedua, selain proyek kereta cepat Whoosh di Indonesia, ada sejumlah proyek raksasa Cina lain di sejumlah negara.
Adapun di urutan ketiga, Dirjen WHO melaporkan pembangunan kembali sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, membutuhkan sedikitnya US$ 7 miliar atau sekitar Rp116,3 triliun.
Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Ibu Suri Thailand Sirikit Mangkat di Usia 93 Tahun, Ini Profil Ratu Tercantik di Dunia
Ibu Suri Thailand Sirikit yang membawa kemewahan dan keanggunan pada kebangkitan monarki pascaperang wafat di usia 93 tahun, demikian diumumkan Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand pada Sabtu 25 Oktober 2025.
Istana Thailand mengatakan bahwa ia telah dirawat di rumah sakit sejak 2019 karena beberapa penyakit dan mengalami infeksi aliran darah pada 17 Oktober sebelum meninggal dunia pada Jumat malam.
Masa berkabung selama satu tahun telah ditetapkan bagi anggota keluarga kerajaan dan rumah tangganya.
2. Selain Whoosh, Proyek Negara Mana Saja yang Didanai Cina?
POLEMIK utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh kembali mencuat. Proyek ini resmi beroperasi pada Oktober 2023, dengan kepemilikan 60 persen konsorsium Indonesia dan 40 persen Cina. Anggaran awal proyek ini sebesar US$ 5,5 miliar (Rp 89,6 triliun) membengkak menjadi US$ 7,27 miliar (Rp 118,4 triliun) akibat cost overrun.
Sebanyak 75 persen dari pembengkakan biaya ditutup lewat pinjaman baru dari China Development Bank, sisanya dari tambahan ekuitas KCIC. Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, mengatakan perusahaan menyiapkan dua opsi penyelesaian.
“Apakah kemudian kami tambahkan equity atau memang infrastrukturnya diserahkan sebagaimana industri kereta api lain yang infrastrukturnya milik pemerintah. Dua opsi ini yang sedang kami kaji,” ujarnya.
3. Dirjen WHO: Butuh Rp 116 T untuk Bangun Kembali Layanan Kesehatan di Gaza
PEMBANGUNAN kembali sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, membutuhkan sedikitnya US$ 7 miliar atau sekitar Rp116,3 triliun. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pada Kamis, 23 Oktober 2025, dia mengatakan tidak ada satu pun rumah sakit di Gaza yang berfungsi normal dan hanya 14 rumah sakit yang masih beroperasi.
Hingga kini, kata Tedros, Gaza masih menghadapi krisis obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga kesehatan.





















