Berita  

Saham RISE, ASII, UNVR, dan CDIA Melonjak Saat IHSG Naik Hijau



JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (27/10/2025), berada di zona hijau. Penguatan harga saham beberapa emiten seperti PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), serta PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menjadi pendorong utama kenaikan IHSG.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.05 WIB, IHSG dibuka menguat ke level 8.329,24 atau naik 0,70% pada perdagangan hari ini. Dari ratusan konstituen dalam indeks, sebanyak 325 saham menguat, 186 melemah, dan 445 stagnan.

Dari jajaran saham berkapitalisasi jumbo, penguatan dipimpin oleh PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) yang naik 19,84% ke Rp15.100 pada pembukaan perdagangan. Diikuti oleh PT Astra International Tbk. (ASII) yang menguat 1,90% ke Rp6.700, serta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang menguat 1,82% ke Rp3.350.

Selain itu, beberapa saham lain juga mengalami penguatan, antara lain:
* PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menguat 1,72%
* PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menguat 1,07%
* PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menguat 0,18%

Di sisi lain, saham perbankan juga mencatatkan kenaikan. Beberapa di antaranya adalah:
* PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,56%
* PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,21%
* PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 0,69%
* PT Bank Permata Tbk. (BNLI) menguat 0,42%
* PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 0,22%

Sebaliknya, beberapa saham berkapitalisasi jumbo mengalami pelemahan. Saat ini, pelemahan dipimpin oleh:
* PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terkoreksi 2,18% ke Rp8.975
* PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) terkoreksi 2,14% ke Rp2.740
* PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terkoreksi 1,63% ke Rp7.550
* PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) terkoreksi 0,81% ke Rp101.050

Dari jajaran LQ45, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) masih mencatatkan kenaikan lanjutan harga saham dengan naik 5,93% ke Rp2.680. Selain itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) naik 3,01% ke Rp2.740, dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) naik 2,88% ke Rp8.050.

Penguatan juga dialami oleh:
* PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menguat 2,48%
* PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menguat 2,04%
* PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 1,92%
* PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) masing-masing naik 1,70% dan 1,71%

Sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan menembus level 8.400 dalam jangka pendek. Arus masuk atau inflow dana asing akan menjadi penopang kinerja indeks komposit.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menjelaskan bahwa penguatan pasar saham Indonesia pekan lalu tertopang oleh sentimen global dan domestik yang sangat signifikan. Dari global, data produk domestik bruto (PDB) China memperlihatkan bahwa perekonomian China tumbuh 4,8% secara tahunan pada kuartal III/2025, turun dari 5,2% pada kuartal II/2025 yang menandai laju paling lambat sejak kuartal III/2024.

Selain itu, ada sentimen harga emas dan minyak. Emas mencatat penurunan terdalam selama satu dekade terakhir, serta arus keluar atau outflow harian terbesar pada ETF emas sejak lima bulan terakhir. Sementara itu, harga minyak mentah WTI mendekati level tertinggi dalam dua pekan dan berada di jalur kenaikan mingguan terkuat sejak awal Juni. Dorongan harga minyak berasal dari sanksi baru AS terhadap produsen utama Rusia yang memicu kekhawatiran pasokan.

Dari domestik, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 Oktober 2025.

Tim Riset IPOT memproyeksikan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menuju level 8.400, ditopang oleh masuknya arus modal asing. Selain itu, stabilnya fundamental makroekonomi serta dimulainya musim laporan keuangan emiten menjadi katalis utama pekan ini.

“Sektor perbankan, infrastruktur, dan komoditas masih berpotensi menjadi motor penggerak utama. Jika sentimen global tetap kondusif, IHSG berpeluang menguji level 8.400 dalam jangka pendek dengan support di 8.150,” ujar Equity Analyst IPOT David Kurniawan pada Senin (27/10/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.