Facebook Hapus Ribuan Foto dan Video Konten Terorisme

oleh -875 views
Jejaring sosial Facebook. (Foto: net)

Patrolmedia.co.id, Jakarta — Insiden memilukan pasca aksi teror yang dilakukan teroris di Surabaya, Sidoarjo dan Mapolda Riau, kerap menampilkan foto atau video korban dan pelaku yang di unggah di jejaring sosial Facebook dan Instagram. Untuk itu, Facebook berupaya proaktif melakukan penghapusan peredaran ribuan foto dan video konten terorisme yang dinilai tak pantas dilihat oleh publik.

Seperti disampaikan Ruben Hattari, Public Policy Lead Facebook Indonesia, pihaknya membagi 2 klasifikasi konten yang ditangani terkait aksi terorisme. Pertama yang pasti diturunkan adalah konten berisi gambar korban dan aksi sadis pelaku teror.

“Satu yang sifatnya menunjukkan gambar yang tak layak ditayangkan, pasti kami turunkan. Kalau itu ada kekerasan atau korban pasti diturunkan,” kata Ruben, seperti dilansir cnnindonesia.com, saat diskusi media di Kantor Facebook Indonesia, Jakarta, Jumat (18/5/2018),

Kendati begitu, Ruben memberikan klasifikasi tersendiri bagi konten yang disebarluaskan oleh media arus utama. Menurut dia, meski konten dianggap mengerikan, tapi Facebook tidak lantas menghapusnya.

Alih-alih menghapus konten terverifikasi yang disebarkan media arus utama, Facebook justru akan melakukan filter untuk menandakan sebagai konten yang dianggap mengganggu.

Pengguna yang masih ingin mengakses video atau foto, akan mendapatkan peringatan soal isi konten tersebut, sebelum diunggah.

“Untuk tipe konten seperti itu tidak kita turunkan, tetapi kita mark as disturbing. Itu kita tutup dengan filter, jadi sebagai user kalau misalnya mau mengakses konten tersebut itu pilihan mereka,” kata Ruben.

Mengutip data laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ruben mengatakan

Berdasarkan data Kemenkominfo, konten bermuatan terorisme pasca insiden di Surabaya, tercatat 472. Ruben mengatakan angka itu terus bertambah, karena timnya juga melakukan penyaringan dengan mengantongi ribuan konten terkait terorisme.

Disamping itu, Facebook juga menaruh harapan pada laporan pengguna yang menemukan konten negatif.

Pengguna bisa melaporkan dan meminta Facebook untuk menurunkan konten-konten yang dinilai mengganggu.

Ruben mengklaim pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi aksi terorisme. “Di Facebook, tidak ada ruang untuk terorisme,” ungkapnya.

 

Editor: Alex