Patrolmedia.co.id, Batam – Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi memimpin jalannya upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) ke-67 tahun di Mapolda Kepri, Selasa (5/12/2017) pukul 08.00 wib.
Didid mengucapkan selamat HUT Polairut ke-67, semoga peringatan ini menjadi momentum dalam mewujudkan Korpolairud emakin profesional, modern, dan terpercaya, sesusi dengan tema yang diusung yakni “Korpolairud Siap Mewujudkan Polri Yang Promoter Guna Mendukung Suksesnya Pengamanan Pilkada 2018”.
Sejak 67 tahun yang lalu, tepatnya 1 Desember 1950, Mendagrinmenerbitkan keputusan menetapkan Polairbbagian dari jawatan Kepolisian Negara. Selanjutnya pada 5 Desember 1956 diterbitkan SK Perdana Menteri RI tentang pembentukan seksi udara pada jawatan Kepolisian Negara, sehingga Polair berubah menjadi Polairut sebagai bagian jawatan Kepolisian Negara RI.
“Cuplikan sejarah itu, maka kita dapat memahami betapa akan pentingnya keberadaan kesatuan ini utamanya dalam menjaga keamanan wilayah dari sektor udara dan perairan,” ucap Didid, Selasa (5/12/2017).
Didid menjelaskan, peran penting Polairut yakni memberantas kejahatan seperti perampokan di laut, pembalakan liar, kejahatan pertambangan, perdagangan manusia, serta berbagai bentuk kejahatan perikanan.
“Maka mulai 6 April 2017, Kapolairut disatukan dalam Korairut Baharkam Polri, yang dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal, dan membawahi Direktur Kepolisian Perairan dan Direktur Kepolisian Udara, masing-masing berpangkat Brigadir Jenderal,” katanya.
Dikatakan pula, kekuatan armada patroli laut ditpolair saat ini berjumlah 1.016 Unit, sedangkan kekuatan pesawat udara ditpoludara saat ini berjumlah 58 unit, terdiri atas 10 unit pesawat terbang dan 48 unit helikopter, dimana 2 helikopter secara resmi memperkuat Ditpoludara mulai hari ini bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Korpolairud ke 67.
“Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Korpolairud, berhasil menunjukkan kinerja positif seperti penegakan hukum diperairan yakni berhasil menindak sekurangnya 812 kasus dan menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp. 89.587.995.000,” ulasnya.
“Korpolairud juga berhasil menegakan hukum khusus destructive fishing menggunakan bahan peledak sebanyak 84 kasus,” tambah Didid.
Selain itu, lanjut Didid, dari bidang pembinaan masyarakat, satuan ini telah melaksanakan berbagai kegiatan tatap muka dengan masyarakat seperti penyuluhan tentang keamanan dan keselamatan pelayaran, serta sambang nusa ke pulau-pulau terluar berpenghuni.
“Termasuk kontribusi dalam kegiatan bantuan SAR pada berbagai wilayah di Indonesia,” tutup Didid.
Sebagai tambahan, Polairud telah melaksanakan program pencegahan pencurian di kapal di 11 Anchorage Area yang rawan terhadap pencurian di kapal, Sea Piracy maupun Armed Robbery. Program ini mendapat apresiasi daru berbagai pihak luar negeri, karena kepedulian Polairut terhadap keamanan dan keselamatan kapal dan pelaut asing yang berada di perairan teritorial Indonesia.
Sinergi dan kerjasama juga terus menerus dilakukan baik seperti Bakamla, Bank Indonesia, TNI AL, KKP, Biro Klasifikasi Indonesia, Kementerian Perhubungan, Perusahaan Penerbangan dan sebagainya. (Erwin/R)
