Suami Selingkuh, Istri Kedua Aniaya Amrin Hingga Terbujur Kaku

oleh -975 views
Polisi saat datang ke TKP. Disaksikan selingkuhannya, Amrin tewas dengan posisi tangan diikat. (Rizki Armanda/Tribun Pekanbaru)

Patrolmedia.co.id, Pekanbaru – Heboh, seorang pria bernama Amrin (62) tewas terbujur kaku setelah dianiaya pada Sabtu (13/1/2018) larut malam.

Amrin tewas ditempat kerjanya yakni di bengkel Jalan Kubang Raya, Gang Sosial, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Pelaku diduga berinisial SP, istri kedua korban dan 5 pria lainnya. 1 dari 5 pelaku merupakan anak tiri korban.

Peristiwa naas itu terjadi bermula dari terduga pelaku SP dan 5 orang lainnya menggerebek korban yang sedang asyik bersama ‘wanita teman mainnya’. Penganiayaan berlangsung pada Amrin yang diikat dengan tali plastik oleh para pelaku.

Dilansir Tribun, saat ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru mengabarkan hasil penyelidikan sementara, ada 6 orang diduga turut terlibat dalam perbuatan penganiayaan terhadap korban.

“Setelah dipelajari dan dilakukan penyelidikan, ternyata ada 6 orang. Diantaranya istri kedua korban bersama anak dan rekannya, menemukan korban bersama wanita lain. Kemudian melakukan pemukulan,” kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat meninjau kondisi jenazah korban Amrin di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Sabtu siang.

Tangan korban dan selingkuhannya diikat dengan tali plastik, sebelum dianiaya.

Menurut Susanto, Amrin sendiri dianiaya di depan ‘B’ yang disebut sebut Wanita idaman lain (Wil) tersebut.

“Si B ada di dalam dan menyaksikan, dua-duanya (B dan Amrin) tidak berpakaian,” katanya.

Peristiwa diperoleh dari laporan masyarakat terkait dugaan perselingkuhan yang terjadi sekitar pukul 00.55 Wib.

Usai ditemukan jajarannya, sambung Susanto, jenazah Amrin dilarikan ke RS Bhayangkara.

“Langkah utama, tentu meminta pihak rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian korban. Selanjutnya mengamankan TKP, dan melakukan pemeriksaan mendalaman tehadap 6 orang yang diduga melakukan penganiayaan bersama-sama,” tutur Susanto, saat mbeberkan sejumlah langkah penanganan yang diambil.

 

 

Editor: Chandra