Info Terkini
Anak lindas Ayahnya hingga tewas ----- Video viral napi pesta narkoba di Rutan ----- Aktivis Yusril Koto Diteror ----- Polisi bakar Barbut Sabu 96,2 Kg dan 3.970 Inex ----- Aturan eSIM sudah terbit, SIM Fisik ponsel bakal ditinggalkan ----- Warga segera serahkan KK ke RT, Pemko Batam bakal salurkan Bansos

AS-Israel Bersikeras Mau Pindah Paksa Warga Palestina ke Afrika Timur

banner 120x600
Pindah Paksa Warga Palestina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump, Washington dalam sebuah pertemuan membahas soal Gaza. (Foto: Reuters)

Patrolmedia -:- Amerika Serikat dan Israel bersikeras ingin pindah paksa warga Palestina dari Gaza ke Afrika Timur.

AS-Israel telah berdiskusi dengan 3 pemerintah Afrika Timur terkait pindah paksa warga palestina dari Gaza ke Sudan, Somalia dan wilayah yang memisahkan diri, Somaliland, seperti dikutip Al Jazeera dari The Associated Press, Jumat (14/3/25).

Pejabat Sudan mengklaim telah menolak tawaran dari AS, sementara pejabat dari Somalia dan Somaliland mengakui mereka tidak mengetahui adanya kontak apa pun.

Pejabat AS dan Israel mengonfirmasi telah mengontak dengan Somalia dan Somaliland beserta Sudan.

Perkembangan ini terjadi lebih dari sebulan setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan gagasan untuk menggusur paksa warga Palestina dan mengambil alih Jalur Gaza.

Gagasan ini ditolak mentah-mentah warga Palestina dan negara-negara di Timur Tengah, dengan banyak yang menggambarkannya sebagai pembersihan etnis.

Jangkauan terpisah dari AS dan Israel ke 3 tujuan potensial dimulai bulan lalu, beberapa hari setelah Trump melontarkan rencana Gaza bersama Netanyahu.

Tidak ada reaksi langsung terhadap laporan tersebut dari AS atau Israel.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan, minggu ini pihaknya tengah berupaya mengidentifikasi negara-negara yang akan menerima mereka.

Ia juga mengatakan Israel tengah mempersiapkan departemen emigrasi yang sangat besar di dalam Kementerian Pertahanannya.

Garis merah

Kepada Al Jazeera, Tamer Qarmout, seorang profesor madya di Institut Studi Pascasarjana Doha mengatakan pindah paksa warga Palestina adalah garis merah yang tidak boleh dilampaui.

Ia menyebut pemerintah di seluruh dunia punya tanggung jawab untuk menghentikan usulan yang menjijikkan itu.


Simak juga: Indonesia Kecam Israel yang Blokade Bantuan Kemanusiaan ke Gaza


banner 325x300
sgm234 sgm188 login sgm188 asia680 slot bet 200 asia680 sgm234 login sgmwin sgm234 sgmwin sgmwin sgmwin ASIA680 sgmwin sgmwin sgmwin sgmwin sgmwin sgm188 sgm188 sgm188 sgmwin sgmwin sgmwin