
Patrolmedia -:- eSIM dan SIM sama-sama berfungsi untuk mengidentifikasi pengguna, menghubungkan perangkat ke jaringan seluler dan menyimpan data kontak pengguna.
eSIM merupakan singkatan dari embedded Subscriber Identity Module, sedangkan SIM (Subscriber Identity Module).
Kartu SIM ponsel terus mengalami perkembangan. Mulanya, kartu SIM berukuran mini, kemudian mikro. Kini semua smartphone telah menggunakan nano SIM card yang ukurannya terkecil diantara semua SIM lainnya.
Seiring pesatnya kemajuan teknologi, telah dirilis pula eSIM yang nantinya bakal menggantikan kartu SIM secara bertahap.
eSIM sendiri diciptakan pembuatnya langsung tertanam pada motherboard smartphone secara permanen.
Dengan begitu, SIM fisik tak lagi dibutuhkan karena eSIM telah ditanam langsung keperangkat HP.
eSIM juga tidak memiliki slot kartu sehingga pengguna tidak perlu melepas-pasang ketika hendak menginstalnya di HP.
Penggunaan eSIM di HP membuat ruang komponen lebih efisien, karena tidak memerlukan komponen slot kartu.
Chip eSIM yang tertanam di ponsel sudah otomatis terkoneksi untuk pengaturan nomor telepon secara digital.
Cara pasangnya, pengguna cukup memindai barcode eSIM dari operator seluler. Setelah terpasang, bisa mengelola beberapa profil eSIM secara digital di HP.
Berikut perbedaan eSIM dan SIM fisik, seperti dilansir Kompas, Rabu, (16/4/25):
eSIM
- Tertanam di motherboard HP
- Tidak perlu lepas-pasang
- Dapat dikelola secara digital
- Dapat menyimpan beberapa profil
- Lebih menghemat ruang komponen HP
Kartu SIM Fisik
- Harus membeli kartu perdana berbentuk fisik.
- Kartu SIM fisik harus dilepas-pasang jika terjadi pergantian HP baru
- Tidak dapat dikelola secara digital
- Hanya dapat menyimpan satu profil dalam satu waktu
- Dapat dengan mudah diganti jika hilang atau rusak