Berita  

Voli Antar Kampung Lingadan Cup VI, Wabup Dorong Semangat Olahraga dan UMKM Berkembang Bersama

Tradisi Olahraga yang Menjadi Simbol Kehidupan Desa

Di tengah semangat masyarakat pedesaan yang hangat dan guyub, gema tepukan tangan menggema di Lapangan Desa Lingadan, Kecamatan Dakopemean, Senin (20/10/2025). Wakil Bupati Tolitoli, Mohammad Besar Bantilan, secara resmi membuka Turnamen Bola Voli Lingadan Cup VI — sebuah tradisi tahunan yang kini menjelma menjadi simbol kebersamaan, prestasi, dan geliat ekonomi lokal.

Turnamen Atau Voli Antar Kampung (Tarkam) ini diikuti oleh 35 tim, terdiri atas 18 tim putra dan 17 tim putri dari tiga kecamatan di Kabupaten Tolitoli: Tolitoli Utara, Dakopemean, dan Galang. Tak hanya sekadar pertandingan olahraga, Lingadan Cup telah tumbuh menjadi perayaan komunitas yang memadukan semangat kompetisi dengan kehidupan sosial desa.

Peran Penting dalam Membangun Komunitas

Kepala Desa Lingadan, Mashuri, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar ajang olahraga. Ia melihat turnamen ini sebagai upaya nyata untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga, membuka peluang ekonomi melalui UMKM, sekaligus menjaga generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif, terutama penyalahgunaan narkoba. “Turnamen ini adalah ruang bagi anak-anak muda untuk berprestasi dan bagi masyarakat untuk saling mendukung,” ujarnya.

Dalam atmosfer yang hangat dan penuh semangat, Wakil Bupati Mohammad Besar Bantilan memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan masyarakat Lingadan. Ia menyebut turnamen ini sebagai potret hidup gotong royong masyarakat desa. “Melalui olahraga, generasi muda belajar disiplin, kerja sama, dan sportivitas. Semua nilai itu adalah fondasi penting untuk membangun masa depan Tolitoli,” tutur Esar—sapaan akrabnya—dengan nada optimis.

Dampak Ekonomi yang Signifikan

Selain menyoroti aspek pembinaan atlet muda, Wabup juga menekankan pentingnya dampak ekonomi dari kegiatan semacam ini. Lapangan desa yang dipenuhi penonton turut menjadi lahan tumbuh bagi pelaku usaha kecil—dari penjual makanan hingga penyedia perlengkapan olahraga. “UMKM adalah urat nadi ekonomi rakyat. Setiap kegiatan seperti ini harus menjadi peluang bagi mereka untuk tumbuh,” ujarnya menambahkan.

Pemerintah Kabupaten Tolitoli, kata Esar, berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan olahraga berbasis masyarakat sebagai bagian dari pembangunan manusia yang sehat, produktif, dan berdaya saing. Ia berharap dari desa-desa seperti Lingadan, akan lahir bibit-bibit atlet bola voli yang mampu mengharumkan nama Tolitoli hingga tingkat nasional.

Hadirnya Tokoh dan Pejabat

Acara pembukaan berlangsung meriah dan dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Ketua GOW Kabupaten Tolitoli, Camat Dakopemean, Kapolsek, Danramil, serta perwakilan dari PT Inti Karya Vaname dan Dinas Kominfo Santik Tolitoli. Di antara kibasan bendera, semangat sportivitas, dan sorak penonton, Lingadan Cup VI menjadi bukti bahwa olahraga bisa lebih dari sekadar pertandingan — ia adalah denyut kehidupan, kebersamaan, dan harapan bagi masa depan desa.

Berbagai Aspek yang Diperhatikan

Berikut beberapa hal yang menjadi fokus dalam penyelenggaraan Lingadan Cup VI:

  • Peningkatan Kualitas Olahraga

    Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan atlet muda dalam bermain bola voli. Pelatihan dan bimbingan teknis diberikan oleh pelatih profesional untuk memastikan setiap peserta dapat berkembang secara maksimal.

  • Penguatan Silaturahmi

    Dengan partisipasi dari berbagai kampung, lingkungan, dan kelompok masyarakat, turnamen ini menjadi ajang mempererat hubungan antarwarga. Tidak hanya dalam konteks olahraga, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

  • Pengembangan UMKM Lokal

    Selama penyelenggaraan, banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk mereka. Mulai dari jajanan khas daerah hingga perlengkapan olahraga, semua dapat ditemukan di sekitar lapangan.

  • Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

    Pemerintah dan masyarakat bersama-sama berupaya menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi muda. Melalui kegiatan seperti ini, para pemuda diajak untuk lebih aktif dan memiliki tujuan positif.