Kontrak dengan Pegatron, Sat Nusapersada Bakal Produksi Smarthome, Bukan Smartphone

oleh -2.617 views

Saat ini Sat Nusa telah memulai pembangunan Pabrik 12 dan Pabrik 12A, dimana akan mulai dioperasikan paling lambat akhir Januari 2019.

Pabrik 12 yang terdiri dari 6 lantai itu digunakan untuk Project Pegatron, sedangkan Pabrik 12A setinggi 5 lantai, sebagiannya akan digunakan untuk warehouse dan divisi Surface Mount Technology (SMT).

“Untuk lantai 4 dan 5 belum kita ditentukan penggunaannya kemungkinan penggunaannya untuk project baru ditahun ini,” kata Abidin.

Abidin menambah, mengingat kinerja keuangan PTSN kian membaik pada tahun 2018, maka perusahaannya juga akan mengadakan RUPS di tahun 2019 ini.

“RUPS untuk memutuskan apakah akan dibagikan dividen tunai untuk para pemegang saham,” ujarnya.

Selain itu, PTSN berencana melepas 10% saham Treasury (sellback) di tahun 2019 untuk mendanai pembangunan Pabrik 12 di atas lahan seluas 2.560 meter persegi yang menelan biaya sebesar Rp148 miliar.

Sekedar informasi, Pegatron yang diklaim sebagai perusahaan perakitan elektronik terbesar kedua dunia, mengalihkan sebagian produksinya dengan alasan faktor perang dagang AS-China, seperti dijelaskan pada catatan keterbukaan infomasi BEI.

Sengketa dagang antara kedua negara tersebut akan membuat sejumlah produk yang produksi di China dikenakan tarif impor baru lebih tinggi kalau diekspor ke negeri paman Sam tersebut.

Dengan alasan itu pula Pegatron dan Sat Nusapersada sepakat merakit berbagai produk elektronik untuk diekspor ke AS.

Perusahaan asal Taiwan itu lebih suka bekerja sama dengan perusahaan lokal dan menyewa pabrik daripada membangun pabrik sendiri. (Erwin)