
Patrolmedia, Jakarta -:- Pengamat Militer Connie serahkan dokumen dan flashdisk rahasia titipan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang kini tersangka KPK.
Dokumen itu diserahkan Connie Rahakundini Bakrie kepada Wakil Sekjen PDIP, Aryo Adhi Dharmo, dalam sebuah ruangan berlatar belakang lukisan Megawati Soekarno Putri.
Penyerahan dokumen rahasia ini di videokan Connie dan diunggahnya di akun resmi Instagram-@connierahakundinibakrie.
Dalam video unggahan itu, Connie memapar terkait total 37 dokumen yang sudah dicap dan di notariskan di Rusia.
Kemudian Connie juga menyerahkan sebuah flashdisk yang berisi video.
“Notaris pertama ada 32 dokumen, dicap oleh notaris. Notaris kedua dokumen tambahan. Jadi total dokumen yang ada pada saya itu 37. Ini saya serahkan,” kata Connie di IGnya, Rabu (23/4/25).
Yang paling mengerikan bagi Connie, ia menggarisbawahi terkait 2 dokumen penting dari sekian puluhan dokumen yang dititip Hasto.
Dari 2 dokumen itu, lanjutnya, pertama bernomor 7 soal “PDIP akan dibubarkan” dan 16 yang berkaitan dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Nah ini juga ada tandatangan dan notaris juga,” kata Connie.
Connie serahkan dokumen dan flashdisk
Ia juga menyerahkah sebuah flashdisk yang isinya video ke Aryo Adhi.
“Tidak ada saya copy ini semua. Saya ada perjanjian dengan Mas Hasto tidak boleh saya edarkan dan lain-lain apalagi mengcopynya,” ucap Connie.
Ia juga menjelaskan terkait kenapa dokumen dan flashdisk tersebut diserahkannya.
“Pak Adhi, selama mas Hasto di dalam saya ga bisa kontak, bagaimana saya punya akses,” ujarnya.
“Kedua, ibu (Megawati) bilang sama saya untuk tidak boleh bicara sama sekali,” sambungnya.
Yang ketiga, lanjut Connie, ia menjelaskan soal kontrak Connie dengan kampusnya di Universitas St Petersburg University tanggal 10 Maret.
“Dan kontrak saya di Rusia sampai 26 Fenruari 2028” sebutnya.
Terakhir, Connie menyampaikan terima kasih atas semua dokumen yang telah ia serahkan.
“Tolong sampaikan ke pak Sekjen, saya yakin dan percaya,” ucap Connie, sembari berjabat tangan dengan Aryo Adhi.
Editor: Erwin Syahril