AS Terbangkan Bomber B-1 ke Lepas Pantai Venezuela, Situasi Memanas!

Lepas Pantai Venezuela
Dalam foto yang dirilis oleh Angkatan Udara Amerika Serikat ini, sebuah pesawat pengebom B-1B Lancer lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam untuk menjalankan misi bersama dua pesawat tempur F-15 milik Koku Jieitai (Pasukan Bela Diri Udara Jepang) pada 9 September 2017. (Prajurit Udara Senior Jacob Skovo/Angkatan Udara AS via AP)
Lepas Pantai Venezuela
Presiden Venezuela Nicolás Maduro menyatakan kesiapsiagaan maksimal negaranya untuk merespons serangan pasukan militer AS di Karibia. (Foto: Getty Image)

Sejak awal September, militer AS dilaporkan telah menembak kapal-kapal di perairan lepas pantai Venezuela yang menurut Presiden Donald Trump terlibat penyelundupan narkoba.

Presiden AS Donald Trump ditanya soal tujuan penerbangan B-1 Kamis apakah untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Venezuela?

“Itu salah, tetapi kami tidak senang dengan Venezuela karena banyak alasan. Narkoba adalah salah satunya,” kata Trump.

Kekuatan AS di Karibia saat ini dilaporkan terdiri dari 8 kapal perang, pesawat patroli maritim P-8, pesawat nirawak MQ-9 Reaper, satu skuadron F-35, dan keberadaan sebuah kapal selam di perairan lepas pantai Amerika Selatan.

Trump menyatakan AS memiliki “wewenang hukum” untuk menyerang kapal-kapal yang diduga membawa narkoba dan menyinggung kemungkinan tindakan serupa di darat.

“Kami akan menyerang mereka dengan sangat keras ketika mereka datang melalui darat,” ujarnya di Ruang Oval.

“Kami sepenuhnya siap melakukannya. Dan kami mungkin akan kembali ke Kongres dan menjelaskan dengan tepat apa yang kami lakukan ketika kami tiba di darat.”

Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyebut militer AS telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal di kawasan, termasuk yang menewaskan beberapa orang di Samudra Pasifik bagian timur.

Hegseth mengatakan serangan terbaru merupakan bagian dari perluasan kampanye pemerintahan untuk memerangi perdagangan narkoba dari Karibia ke Pasifik timur.

Hegseth bahkan menyamakan upaya tersebut dengan perang kontra-terorisme pasca-11 September.

“Pesan kami kepada organisasi teroris asing ini adalah kami akan memperlakukan Anda sebagaimana kami memperlakukan al-Qaeda. Kami akan menemukan kalian, kami akan memetakan jaringan kalian, kami akan memburu kalian, dan kami akan membunuh kalian,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Putih.

Penerbangan B-1 dan penambahan kekuatan militer AS di kawasan menambah ketegangan regional dan memicu tanya besar mengenai langkah selanjutnya Washington terhadap Caracas.

Pemerintahan AS menyatakan tujuan operasi adalah menghentikan aliran narkoba, namun langkah-langkah militer yang intensif itu tetap memicu kekhawatiran akan eskalasi politik dan militer di kawasan.

 

(Kml/Ft)