Reinier menyebut sejumlah indikator penting KLA sudah terpenuhi oleh Solok, mulai dari penguatan Kelembagaan dan Kluster yang mencakup Hak Sipil dan Kebebasan, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya dan Perlindungan Khusus.
“Keseriusan Kota Solok tampak sejak dilaunching Kota Solok Menuju KLA di peringatan Hari Anak Tingkat Kota Solok 2016 lalu, dan disusul dengan Program kegiatan terkait Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak,” katanya.
Pemko Solok, ucap Reinier, mengucapkan apresiasi bagi semua pihak, karena pengembangan KLA di Kota Solok, tidak terlepas dari kerjasama Gugus Tugas KLA yang terdiri dari OPD terkait, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Media Massa dan Stakeholder Lainnya.
“Terima kasih bagi semua pihak yang sudah mendukung,” ucapnya.
Lain dari, sejumlah kegiatan Pengembangan KLA di Kota Solok diantaranya, Adanya Puskesmas Ramah Anak (PRA), Sekolah Ramah Anak (SRA), Meningkatnya cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran anak dan Kartu Identitas Anak dan Adanya Forum Anak Daerah (Forda) sampai ke tingkat Kelurahan beserta kegiatannya yang mendukung Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak.
Kemudian, Adanya Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Meningkatkan jumlah Ruang ASI/Laktasi dan ruang bermain anak di OPD, khususnya OPD Pelayana Publik, Ruang Publik lainnya, Pusat Kreatifitas Anak (PKA) dan Pusat Informasi Sahabat Anak, Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) yang terstandarisasi, Meningkatnya jumlah Lembaga Konsultasi Untuk anak dan Keluarga, dan Meningkatnya kegiatan-kegiatan pemenuhan hak anak dan perlindungan anak lainnya.
Reinier menambahkan, banyak hal yang sudah dilakukan Kota Solok dalam upaya mewujudkan Kota Solok Menuju KLA.
“Perlu ditingkatkan lagi komitmen dan harus diselesaikan bersama dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak berdasarkan kluster pada Indikator KLA,” katanya. (Niko)
