
Patrolmedia, Batam -:- Polda Kepri panen jagung manis sebanyak 1.000 Kg di lahan seluas 1,5 hektare milik Kelompok Tani Maju Bareng di Tembesi Sidomulyo, Kota Batam.
Panen raya tersebut merupakan bagian program ketahanan pangan nasional dan menjadi simbol sinergi antara Polri, masyarakat, dan pemerintah untuk mendukung swasembada pangan menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami telah menanam jagung manis di atas lahan seluas 1,5 hektare sejak 24 Januari 2025 lalu, dan hari ini kita menyaksikan hasil panen perdana yang ditargetkan mencapai kurang lebih 1 ton (1.000 kg),” kata Dansat Brimob Polda Kepri Kombes Pol. M Faishal, di ladang Sidomulyo.
Faishal mendukung program ketahanan pangan dengan berkolaborasi bersama instansi terkait dan kelompok tani, khususnya Kelompok Tani Maju Bareng.
Ia memapar, program penanaman jagung ini memiliki 3 tujuan utama yakni mengatasi krisis pangan nasional, mengurangi ketergantungan terhadap impor jagung dan memperkuat kedaulatan pangan di daerah.
“Kami berharap kolaborasi lintas sektor seperti ini dapat terus dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” ucap Faishal.
Ditempat yang sama, Kapolda Kepri Irjen. Pol. Asep Safrudin mengakui pentingnya ketahanan pangan sebagai isu strategis bangsa yang berdampak pada stabilitas nasional dan kesejahteraan masyarakat.
“Polda Kepri panen jagung ini mencerminkan semangat sinergi lintas sektor. Kami berkomitmen menjadi motor penggerak pembangunan, khususnya dalam sektor pertanian. Ini sebagai model kolaboratif untuk wilayah lain di Kepri,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sejak Januari 2025, Polda Kepri telah memulai program penanaman jagung secara serentak di sejumlah titik, termasuk Nongsa dan Tembesi dengan total lahan mencapai 18,8 hektare.
“Target perluasan mencapai 10.933 hektare dan akan terus dikejar,” kata Asep.
Ia juga akan terus menerima aspirasi kelompok tani dan menjembatani komunikasi antara petani, pemerintah daerah, BP Batam, dan pihak swasta, untuk mendapatkan solusi yang tidak merugikan petani.
Dukungan dan tantangan bagi Petani
Asep menyoroti berbagai tantangan yang masih membelit kelompok tani, mulai dari ketidakpastian status lahan hingga sulitnya akses terhadap BBM subsidi untuk kebutuhan pertanian.
Untuk itu, pihaknya tak hanya hadir saat panen raya, tetapi juga aktif menjembatani komunikasi antara petani, pemerintah daerah, dan sektor swasta untum mencari solusi konkret.
“Kami hadir untuk mendengar dan mencarikan jalan keluar atas persoalan yang dihadapi petani,” pungkasnya.
Ketua Kelompok Tani Maju Bareng, Bunyaman, mengapresiasi dukungan sarana pertanian yang diberikan Polri, mulai dari pompa air, bibit, pupuk hingga pendampingan.
Bunyaman juga berharap agar status lahan mereka segera memiliki legalitas tetap bagi para petani agar bisa menanam dengan aman dan berkelanjutan.
“Kami berharap dukungan dari Bapak Kapolda Kepri untuk mempercepat legalisasi lahan yang sampai hari ini masih belum memiliki SK tetap.”
“Ini penting agar petani kami bisa menanam dengan rasa aman dan tenang,” pintanya.
Editor: Fatmi Rahim