Sehingga, dapat menjembatani kebutuhan dunia usaha untuk membuka akses pasar, akses teknologi, investasi dan peningkatan Sumber Daya Manusia bagi pelaku industri kreatif khususnya sektor fashion di Solok.
“Maka saya harap masyarakat juga dapat memahami perkembangan produk fashion di tengah situasi dan kondisi lingkungan usaha yang kian dinamis dan kompetitif,” kata Reinier.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok Elvi Basri menyebut Fashion Festival bertujuan membangun kesadaran dan memberi pemahaman bagi peserta untuk menghasilkan karya batik khas Kota Solok, maupun busana muslim.
“Karena batik dan busana muslim kasual ini akan menjadi tren fashion di Solok yang di identikkan dengan Solok sebagai Kota Beras Serambi Madinah,” kata Elvi.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Solok, Rusli Khatib Sulaiman mengajak pengurus asosiasi Rumah Gadang untuk bekerjasama menyemarakkan negeri guna meningkatkan adat dan budaya Solok.
“Mari kita satukan dan rajut hati kita kembali untuk membangun negeri yang kita banggakan ini,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Reinier juga melantik Asosiasi Rumah Gadang Kota Solok, terdiri dari para niniak mamak dan seluruh kepala waris.
Turut hadir dalam ajang tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Solok Nasril In Dt. Malintang, Ketua GOW Kota Solok Elfia Reinier, tokoh masyarakat dan ratusan warga Solok. (Niko)
