Untuk perusahaan yang baru tercatat, maka penentuan klasifikasi akan menggunakan dokumen Prospektus dan akan efektif sejak perusahaan tersebut mulai tercatat di BEI.
“Setiap perubahan klasifikasi Perusahaan Tercatat akan diumumkan melalui website IDX (idx.co.id),” katanya.
Untuk dapat memperlihatkan kinerja sektor, BEI juga meluncurkan 11 Indeks Sektoral IDX-IC.
Indeks Sektoral IDX-IC dihitung menggunakan metode market capitalization weighted sejak hari dasarnya pada 13 Juli 2018 dengan nilai awal 1.000.
Indeks Sektoral IDX-IC nantinya akan menggantikan 10 Indeks Sektoral saat ini yang mengacu pada JASICA.
“Untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis dan memberikan waktu penyesuaian, maka Indeks Sektoral yang mengacu pada JASICA akan tetap disediakan BEI sampai 30 April 2021,” papar Laksono.
Ia berharap implementasi IDX-IC dapat membawa manfaat bagi Perusahaan Tercatat dalam melakukan perbandingan performa dengan perusahaan-perusahaan lain yang semakin homogen.
“Bagi investor, IDX-IC diharapkan juga dapat dijadikan panduan untuk melakukan analisis lebih akurat dan detail terkait perbandingan sektoral yang lebih relevan menentukan keputusan investasi,” tutupnya.
Penyempurnaan klasifikasi IDX-IC ini dapat memberikan peluang bagi Manajer Investasi untuk penciptaan produk baru seperti Reksa Dana maupun Exchange Traded Fund (ETF) berbasis sektor yang bisa memperluas basis investor di pasar.
Sumber: BEI
Editor: Erwin Syahril
